Mengenal Patung Hermes Harmoni
Reporter: Kominfotik JP | Editor: Kominfotik JP
Jika melintasi kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, kita bisa melihat sebuah patung kecil yang berada di atas jembatan Harmoni.
Dari berbagai sumber informasi dan literasi yang dihimpun Kominfotik Jakarta Pusat, Patung itu adalah patung Hermes yang dihadiahkan pedagang berkewarganegaraan Belanda Karl Wilhelm Stolz.
Sekitar tahun 1930 an ia memberikan patung tersebut kepada pemerintah Belanda sebagai rasa terima kasih. Patung itu diletakan di jembatan Harmoni karena saat itu, jembatan tersebut merupakan jalur perdagangan. Sementara Hermes dikenal juga sebagai dewa para pedagang.
Sementara patung Hermes yang asli sudah dipindahkan museum Sejarah Jakarta pada tahun 1999 untuk menghindari pencurian.
Siapakah Hermes
Dalam mitologi Yunani, Hermes dikenal sebagai salah satu dewa, yakni dewa kepintaran atau dewa pengetahuan. Ia merupakan anak dari Dewa Zeus dan Maya. Ada banyak kisah tentang Dewa Hermes karena kepandaiannya.
Sedari kecil Hermes merupakan anak yang pandai, karena kepandaiannya ia menyembunyikan hewan ternak milik saudaranya Apollo. Hewan ternak tersebut disembunyikannya ke dalam hutan untuk dibuat sebuah alat musik. Hermes memasang terbalik tapal ternak Apollo, agar Apollo tidak menemukan hewan ternaknya karena jejak kaki hewan ternak Apollo sengaja dibuat terbalik oleh Hermes.
Meski pada akhirnya Apollo mengetahui ternaknya dicuri Hermes, namun Apollo tidak marah pada Hermes karena hermes berhasil membuat alat musik yang sangat indah dari usus ternaknya. Apollo kemudian menukar alat musik Hermes dengan ternaknya.
Karena kepandaiannya dan kecakapan Hermes dalam berbicara, ia ditugaskan Zeus untuk menjadi pengantar pesan bagi para dewa yang ada. Semua pesan yang diberikan pada Hermes harus disampaikan dan dipahami oleh para dewa.
Kepandaian Hermes menginterpretasikan pesan hingga diterima dengan baik oleh para dewa inilah yang pada akhirnya dikenal sebagai Hermeneutika. Hermeneutika sendiri adalah salah satu cabang keilmuwan yang meneliti pesan dan makna dalam suatu teks.
Hermes digambarkan sebagai seorang pria kecil dengan sandal bersayap. Sandal bersayap ini diberikan Dewi Iris (Dewi pemberi pesan) agar Hermes dapat terbang dengan cepat untuk menyampaikan pesan kepada para dewa. Di tangan Hermes terdapat tongkat yang dililit dua ular yang diberi nama Kadekeus. Belakangan tongkat ini dijadikan lambang kedokteran.
Dari beberapa kecakapan Hermes, ada juga kisah cinta tak terbalas Hermes pada dewi Afrodite. Hermes memainkan siasat agar Dewi Afrodite mau menerima cintanya. ia mencuri sandal kesayangan Afrodite. Afrodite yang ingin sandalnya kembali akhirnya menerima cinta Hermes meski terpaksa. Dari hubungan Hermes dan Afrodite inilah lahir seorang anak yang diberinama Hermafrodite. (As)
Kominfotik JP/NEL