Penataan Kawasan TOD di Stasiun Juanda

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Penataan Kawasan Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Juanda. Foto: Sab

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT MRT Jakarta (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) berkolaborasi melakukan penataan kawasan empat stasiun (Stasiun Juanda, Stasiun Senen, Stasiun Tanah Abang, dan Stasiun Sudirman).

Rencananya, beberapa fasilitas yang dihadirkan di antaranya seperti area penurunan dan pengambilan penumpang untuk ojek online, area parkir sementara ojek pangkalan, tempat pemberhentian sementara bajaj, plaza pedestrian untuk pejalan kaki, halte bus Transjakarta sebagai fasilitas integrasi serta perlengkapan transit.

Kadishub DKI Syafrin Liputo, dalam kunjungannya didampingi Direktur Keuangan KAI Didik Hartyanto, dan Dirut MRT William Sabandar melihat progres di Stasiun Juanda cukup baik.

“Kita melakukan peninjauan lapangan bersama MRT dan KAI mengenai progres pelaksanaan integrasi di empat Stasiun, alhamdullilah progresnya cukup baik,” ungkapnya di Area Pengendapan Ojek Online, Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Rabu (4/03).

Di kawasan Stasiun Juanda sendiri, terlihat pembangunan fasilitas yaitu area pengendapan ojek online dan bajaj, selain itu area pedestrian di sebelah timur juga tampak sedang direnovasi.

Syafrin mengatakan penataan ini bertujuan untuk memberi kemudahan transportasi bagi warga dengan tetap mengedepankan kepentingan publik. “Kita hanya menyiapkan lokasi buffer zone-nya ojol, jadi tidak lagi mangkal di pinggir jalan, masuk ke kawasan sisi utara stasiun, kita tampung di situ,” jelas Syafrin.

Ia juga mengatakan, akan ada aplikator yang membuat aplikasi khusus untuk mendukung kebijakan ini. “Akan ada aplikasi yang membuat ojol tidak bisa pickup di luar dari area itu, jadi hanya bisa dari buffer zone,” tambahnya.

Mengenai kesiapannya, Syafrin mengaku sudah mengajak bicara para Opang dan Ojol untuk menjalankan program ini.

“Dari aspek sosial kita sudah koordinasi dengan para Opang dan Ojol, kita harapkan sistem yang nantinya diciptakan, oleh perusahaan aplikasi bisa diuji coba hari kamis nanti,” tutupnya.

Sebelumnya, Dirut MRT pernah mengatakan bahwa proses penataan di empat kawasan tersebut menyediakan fasilitas penurunan dan pengambilan penumpang (drop off-pick up) ojek online, area parkir sementara ojek pangkalan, tempat pemberhentian sementara (lay/by), plaza pedestrian untuk pejalan kaki, halte Bus Transjakarta sebagai fasilitas integrasi, serta perlengkapan transit.

“Jadi nanti tidak ada lagi penumpang yang tumpah ruah ke jalan untuk berpindah moda transportasi sehingga jalan raya menjadi steril dan lancar,” ungkapnya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Administrasi Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting mengatakan, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat (pemkot Adm Jakpus) sudah melakukan persiapan untuk mendukung program kolaborasi Pemprov DKI dengan KAI dan MRT demi kepentingan publik.

“Kawasan ini akan diresmikan menjadi kawasan TOD, kita mempersiapkan dari segi kebersihan dan penataan,” ucapnya di sela sela kerja bakti di Stasiun Juanda.

Untuk diketahui, pekerjaan penataan kawasan stasiun ini dimulai sejak penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemprov DKI bersama PT KAI dan PT MRT Jakarta tentang penataan Kawasan Stasiun secara terintegrasi di wilayah Provinsi DKI Jakarta melalui Rencana Aksi Jangka Pendek (Quick Win) pada 10 Januari 2020 lalu. (As)

Kominfotik JP/ FP