Rumah Pompa di Cempaka Putih Ditambah

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Rumah pompa. Foto: dok pusat.jakarta.go.ig

Penambahan rumah pompa berguna sebagai antisipasi genangan yang terjadi pada Senin (23-2-2020) lalu di wilayah RW 03, 08, dan 12, Kelurahan Cempaka Putih Barat.

Hal ini dikatakan Camat Cempaka Putih Andri Ferdian, saat meminta penambahan rumah pompa untuk wilayahnya, ditemui di Kantor Camat Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (4/03).

Sementara menanggapi usulan ini, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Kasudin SDA) Jakarta Pusat Ahmad Saiful menerangkan, pihaknya akan segera berkoordinasi ke Dinas SDA DKI Jakarta untuk menyampaikan terkait permintaan penambahan rumah pompa di Kecamatan Cempaka Putih.

"Kita koordinasi ke Dinas SDA, karena itu kewenangan Dinas. Akan disampaikan ke Dinas agar segera dibangun rumah pompa tambahan di Cempaka Putih," ungkapnya.

Saiful menjelaskan, genangan yang terjadi di wilayah Cempaka Putih beberapa hari kemarin disebabkan karena curah hujan tinggi dan tingginya kali sunter sehingga aliran pembuangan air dari kali utan kayu tersendat. Ketika curah hujan tinggi, sambungnya, jika adanya banjir harus secara makro bukan perwilayah.

"Ketika curah hujan tinggi, jika di muara tertahan maka air akan berbalik dan meluap. Jika di hilir kali sunter tinggi, maka ada sendatan air di situ. Intinya kesiapan Satgas kita selalu siap. Operator dan pompa siap semua," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengelolaan Sarana Pengendali Banjir, Air Bersih, dan Air Limbah Sudin SDA Jakpus Yusuf Saut Marpaung menambahkan, tahun 2019 lalu empat pintu air di Maros, Setneg,  dan Cempaka Putih 26 sudah dibangun.

"Sedikitnya saat ini terdapat 25 pintu air yang ada di Kecamatan Cempaka Putih mulai dari ujung Jalan Letjen Suprapto hingga hulu di Rawasari. Titik rawan banjir ada di Maros, Setneg, dan CPB," ungkapnya.

Disamping itu, pembuatan olakan tambahan juga tengah berjalan di Cempaka Putih 26. Dikatakan Saut, di CPB terdapat dua olakan, satu olakan di Maros, dan satu di Setneg.

"Semua sudah berfungsi. Kita prioritas pompa mobile jalan terus, karena lebih optimal. Total 4 unit pompa mobile yang terbagi di CPB pompa berkapasitas 400lps dan 200lps, di Setneg kapasitas 200lps dan Maros kapasitas 400lps," pungkasnya. (As)

Kominfotik JP/Chr