Sebanyak 55 PMKS Terjaring di Kawasan Tanah Abang, Tidak Ditemukan Korban PHK

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Wali Kota Jakarta Pusat terjun langsung dalam penertiban PMKS di Tanah Abang. Foto: Lik

Jajaran Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta menggelar operasi penjangkauan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di kawasan Tanah Abang, Jumat (24/4) malam sampai Sabtu (25/4) dinihari.

“Hari ini kita berhasil mengamankan 55 orang. Sebagian dari mereka memiliki tempat tinggal di daerah penyangga ibu kota, datang ke sini untuk mencari rezeki di bulan Ramadan. Hari ini kita tempatkan dulu di GOR, Insya Allah besok akan dilakukan assesment oleh teman-teman Dinas Sosial sehingga latar belakangnya jadi jelas,” ujar Wali Kota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara.

Mengenai dugaan apakah para pengemis ini ada yang mengkoordinasikan, Wali Kota menyatakan akan menunggu hasil penelusuran lebih lanjut. “Sejauh ini indikasinya belum ada, dari hasil pendataan awal tadi mereka tidak berasal dari satu daerah yang sama. Tapi nanti kita lihat hasil assesment,” lanjut Bayu.

Bayu berpesan agar di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat ini, warga untuk disiplin menghindari keluar rumah tanpa alasan penting. “Kalau mereka terus berada di luar juga kan jadi sulit untuk menjangkau dan mendatanya. Bagi yang memerlukan bantuan bisa melapor melalui RT atau RW,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta, Arifin menegaskan pihaknya akan terus melakukan kegiatan serupa.

“Belakangan banyak bermunculan PMKS di sudut-sudut kota. Jangan sampai ini menambah penularan Covid-19. Kota kita juga jadi kurang baik dilihatnya. Ini jadi tanggung jawab kita bersama untuk mengentaskan masalah ini,” ujarnya.

Terkait isu bahwa banyak gelandangan berasal dari pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), Arifin membantahnya. “Tadi dari pendataan awal kita tanya satu per satu, tidak ada yang terkena PHK. Memang selama ini mereka bekerjanya seperti itu, pemulung membawa gerobak. Tidak kita temukan orang yang katanya kena PHK terus menggelandang di Tanah Abang seperti diberitakan itu,” sebutnya. (SAF)

 

Kominfotik JP/Chr