Sebanyak 90 Kasus Kebakaran Dapat Dipadamkan Gulkarmat Jakpus

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Kebakaran di Paseban, Jakarta Pusat. Foto: Lik

Selama periode Januari hingga pertengahan Juli 2020 ada 90 kasus kebakaran di wilayah Jakarta Pusat dapat dipadamkan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelmatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat.

“Ada 90 kasus kebakaran yang terjadi di wilayah Jakarta Pusat, dan berhasil dipadamkan. Sebagian besar disebabkan arus pendek dan kebocoran gas,” kata Kasudin Gulkarmart Jakarta Pusat, Asril Rizal, saat dikonfirmasi, Jumat (24/7).

Lebih lanjut, Asri mengatakan, arus pendek atau korsleting listrik paling mendominasi terjadinya kebakaran di wilayah Jakarta Pusat. Ada 64 kasus, disusul 11 kasus yang disebabkan kebocoran gas, empat kasus akibat lilin, tiga kasus pembakaran sampah, dua kasus disebabkan rokok, dan enam kasus disebabkan lain-lain.

Asril menuturkan, berdasarkan catatan yang dihimpun Gulkarmat Jakpus, untuk bulan Januari Gulkarmat melakukan 18 kali pemadaman, Februari 21 kali pemadaman, Maret 12 kali pemadaman,  April tujuh kali pemadaman, Mei 15 kali pemadaman, Juni 10 kali pemadaman dan bulan Juli tujuh kali pemadaman.

Memasuki musim kemarau, tambah Asril, pihaknya selalu mengimbau kepada warga masyarakat agar berhati-hati.

“Gulkarmat Jakpus telah memberikan sosialisasi kepada warga untuk sigap dalam menghadapi kebakaran. Kami juga mengajak warga untuk melakukan pencegahan sebelum terjadinya kebakaran. Seperti, memeriksa selang atau tabung gas, memeriksa intalasi listrik ataupun stop kontak,” tambahnya.

Gulkarmat Jakpus menyarankan agar masyarakat menggunakan bahan-bahan yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), hal ini guna mencegah arus pendek.

“Jika membakar sampah sebaiknya ditunggu sampai api padam, kalau perlu selesai membakar sampah disiram air agar tidak terjadi kebakaran,” tandasnya. (As)

 

Kominfotik JP/Day