Simulasi Kampung Tangguh Bencana Tingkat Kota Jakarta Pusat Digelar di RW 05 Karet Tengsin

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Simulasi Kampung Tangguh Bencana, di Lapangan STU, Karet Tengsin. Foto: Zak

Warga RW 05 Kelurahan Karet Tengsin bersama dengan aparat gabungan dari lintas Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) melakukan simulasi Kampung Tangguh Bencana, di Lapangan STU, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (2/12).

Kegiatan diawali dengan apel bersama yang dipimpin oleh Plh Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi. Plt. Kepala BPBD Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto turut meninjau pelaksanaan simulasi ini.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat telah menetapkan RW 05 Kelurahan Karet Tengsin sebagai percontohan Kampung Tangguh Bencana tingkat kota. Lokasi ini diketahui memang langganan banjir di setiap musim penghujan.

Melalui Kampung Tangguh Bencana diharapkan terjadi perubahan paradigma dalam penanggulangan bencana. Jika semula lebih berorientasi pada penanggulangan kedaruratan (setelah kejadian), maka kini perlu juga berorientasi pada mitigasi dan kesiapsiagaan (sebelum kejadian).

Plh Wali Kota Jakarta Pusat dalam sambutannya meminta seluruh jajaran untuk lebih siap mengantisipasi karena masih dalam situasi pandemi. “Saya minta sudin-sudin seperti sosial, kesehatan, BPBD dan yang lainnya membantu memenuhi kebutuhan warga. Jangan sampai gara-gara mengungsi justru terjadi penularan Covid-19,” ujar Irwandi.

Lebih lanjut, Irwandi mengingatkan agar protokol kesehatan dan skrining dilakukan dengan seksama. “Ada pepatah sedia payung sebelum hujan, jadi kita harus lakukan persiapan maksimal. Walaupun tentu saja kita berharap banjir tidak terjadi. Kalau dulu sampai 1,7 meter sekarang semoga hanya 10-20 cm saja jadi warga tidak perlu mengungsi,” katanya.

Simulasi terdiri dari tiga bagian yakni persiapan, saat terjadi bencana, dan pasca terjadinya bencana. Dalam simulasi tadi diperagakan berbagai skenario yang mungkin terjadi pada saat bencana banjir melanda. Salah satu yang ditekankan adalah mengenai penerapan protokol kesehatan, mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi.

Lurah Karet Tengsin, Hari Ananda menjelaskan bahwa penetapan lokasi pengungsian sudah memerhatikan kapasitas yang dibolehkan selama pandemi. “Kami sudah menyiapkan lima lokasi pengungsian, yang hanya akan terisi 50% dari kapasitas normal. Pembagiannya juga sudah disepakati, warga RT berapa akan menempati pengungsian yang mana,” sebutnya.

Simulasi Kampung Tangguh Bencana yang dilaksanakan Rabu (2/12) ini sendiri merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dari beberapa kegiatan sebelumnya. Warga didampingi pihak kelurahan sudah sejak jauh hari melakukan identifikasi permasalahan. Diskusi menyusun rencana aksi dilakukan pada Selasa (24/11) yang melibatkan warga dan perwakilan jajaran Pemkot Jakarta Pusat. Skenario pengungsian juga sudah diujicobakan pada Kamis (26/11).

Sementara itu, Ketua RW 05 Karet Tengsin, Harmadi berharap wilayahnya lebih siap manakala banjir terjadi lagi. “Kami sudah sering mengalami banjir parah. Andaikan terjadi lagi, semoga sudah tau apa yang harus dilakukan. Sosialisasi kepada warga sudah sering kami lakukan,” ungkapnya.

Menurut Harmadi, banjir di wilayahnya diakibatkan meluapnya aliran Kali Krukut. Di area yang rendah, ketinggian air bahkan bisa mencapai dua meter. “Kejadian paling parah adalah waktu tahun 2007, sampai berhari-hari air tidak surut. Kalau sekarang, selain siap dengan program Kampung Tanggap Bencana, di wilayah kami juga sedang dilakukan perbaikan saluran-saluran air. Semoga bisa mengurangi banjir,” imbuhnya. (Kominfotik JP/SAF)