Soal Pembangunan Trotoar, Pemkot Jakpus Tampung Usulan Warga

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Sosialisasi menjaring aspirasi masyarakat untuk pembangunan trotoar dan bangunan pelengkapnya, di Ruang Serbaguna Utama, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang 1, Gambir, Kamis (27/2). Foto: Zak

Salah satu Kegiatan Strategis Daerah (KSD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di tahun 2020 ini adalah Peningkatan Kualitas Pedestrian. 

Pendekatan yang dipilih Pemprov DKI Jakarta saat ini adalah memprioritaskan pedestrian atau pejalan kaki. Trotoar yang lebar, nyaman, bersih dan indah menjadi infrastruktur penting. Melalui infrastruktur pedestrian yang baik, diharapkan dapat mengubah perilaku warga untuk beralih menjadi pengguna transportasi publik.

Di wilayah Jakarta Pusat, lokasi yang masuk dalam KSD Peningkatan Kualitas Pedestrian meliputi Jalan Juanda-Pecenongan dengan Panjang mencapai 3.200 meter, Jalan Mangga Besar 4.000 meter, Jalan Gunung Sahari 3.500 meter, Jalan Pramuka 6.200 meter, Jalan KH. Mas Mansyur 4.800 meter, dan terakhir Jalan Taman Jati Baru Raya 1.370 meter

Sebelum dibangun, sosialisasi dilakukan dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat untuk pembangunan trotoar dan bangunan pelengkapnya, di Ruang Serbaguna Utama, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang 1, Gambir, Kamis (27/2).

Dalam keterangan Rini Asnita selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Khusus 1 Dinas Bina Marga mengatakan pertemuan ini merupakan awal sebelum dilakukan pembangunan trotoar di Jakarta Pusat. Pertemuan ini sebagai langkah menjaring aspirasi masyarakat.

"Tahap awal kita sosialisasi dulu. Ini bentuk kaloborasi antar pemerintah dan warga," terang Rini Asnita saat diwawancarai. 

Menurutnya, pertemuan ini begitu penting lantaran warga harus mengetahui jika ada pembangunan trotoar. Terlebih untuk wilayahnya yang terkena pembangunan. Setelah pertemuan awal ini akan ada pertemuan selanjutnya yang masuk dalam tahap perencanaan kemudian pembangunan. 

"Pengerjaan ini akan dilakukan secara bertahap, kita juga bersama Satuan Kerja Perangkat daerh (SKPD) lainnya bersinergi melakukan pembangunan ini. Seperti nantinya pembuat mainhole yang menjadi tempat kabel udara," terangnya.

Pembangunan trotoar ini, lanjut Rini, juga dapat dijadikan transportasi massal. Terlebih trotoar ini zero emisi di mana mengajak masyarakat untuk berjalan kaki.

"Mengenai ukuran trotoar bervariasi tergantung lokasi. Tapi lebar mulai dari 1.5 meter hingga 2 meter," ucapnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Kota (Sekko) Administrasi Jakarta Pusat Iqbal Akbarudin mengatakan, pembangunan trotoar ini menjadi cerminan kota. Nantinya masyarakat dapat menikmati kondisi trotoar yang akan dibangun.

"Trotaor yang sudah terbangun sebelumnya sangat bagus, banyak pejalan kaki yang dapat menikmati perubahan trotoar. Apalagi trotaor yang sudah terbangun sangat memberikan kenyamanan terhadap pejalan kaki," jelasnya.

Pertemuan ini juga, menurut Iqbal, sebagai langkah awal sebelum dilakukan pembangunan. Karena warga musti mengetahui rencana dan manfaat dibangunnya trotoar.

"Di sini kita tampung usulan warga mengenai rencana pembangunan trotoar ini," tuturnya. 

Untuk diketahui, perwakilan warga dari wilayah Kecamatan Cempaka Putih, Kecamatan Gambir dan Kecamatan Tanah Abang, khususnya yang tempat tinggal atau tempat kerjanya dilalui proyek ini, mendapat informasi secara langsung pada sosialisasi sesi pagi di Ruang Serbaguna Utama. Warga tak sekadar mendengar paparan, akan tetapi mereka bisa memberi masukan melalui kuesioner yang disebar. (As)
 
Kominfotik JP/Chr