Tekan DBD, Seluruh Tempat Tampung Air Harus Dikubur

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Ilustrasi. Foto: pusat.jakarta.go.id

Dalam menekan pertumbuhan nyamuk Aedes Aegypti, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Erizon Safari meminta warga ataupun kantor pemerintah menyingkirkan wadah yang dapat menampung air.

Menurutnya, bukan hanya langkah PSN yang dapat dilakukan. Cara menutup tempat-tempat yang dapat menampung air itu sangat penting. Seperti pot bunga yang biasanya ada wadah penampungan, kaleng, ban, dan tempat lainnya juga perlu diperhatikan dengan cara disingkirkan.

"Yang barang tidak terpakai tapi bisa menampung air lebih baik di kubur. Jangan sampai ada air yang bisa berkembang biaknya nyamuk," ucapnya, saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Kamis (12/03).

Kemudian, lanjutnya, tempat penampungan yang ada di dalam rumah seperti dispenser ataupun pembuangan air kulkas yang berada dibelakang. Langkah terakhir adalah dengan cara difogging atau pengasapan baik dipemukiman, kantor pemerintah, dan swasta.

"Kalau difogging bisa bisa meminta bantuan kepada Puskemas. Tapi tidak harus difogging terus karena bisa menciptakan imun atau kekebalan terhadap nyamuk. Yang ada nyamuk tidak mati justru lebih tahan terhadap fogging," tutupnya. (As)

Kominfotik JP/Chr