Uji Coba Operasional di Stasiun Tanah Abang

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Papan penunjuk bagi masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan umum, di kawasan Stasiun Tanah Abang. Foto: Rif

Stasiun Tanah Abang mulai dilakukan uji coba menjadi kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD) akhirnya dilakukan pada, Selasa (2/6).

Saat ini, kawasan Stasiun Tanah Abang tidak seperti sebelumnya di mana disesaki angkutan umum di badan jalan yang menaikkan atau menunggu penumpang. Kali ini angkutan umum mikrolet telah punya jalur khusus dalam menaikkan atau menurunkan penumpang. Tidak diperkenankan lagi berhenti di bawah Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang yang menyebabkan kemacetan.

Selain itu, dalam penataan Stasiun Tanah Abang juga menyajikan jalur buat ojek online juga disediakan tempat khusus dalam menurunkan atau menaikan penumpang. Ojol tidak boleh lagi berada di bahu jalan, hal ini juga berlaku untuk ojek pangkalan yang juga telah disedikan tempat khusus, serta pengemudi bajaj pun juga memiliki jalur khusus.

Papan petunjuk untuk masyarakat yang ingin mengunakan kendaraan umum juga telah dipasang, untuk menunjukan lokasi angkutan umum seperti mikrolet, bajaj, ojek pangkalan maupun Jaklingko hingga ojek online serta halte busyway metrotrans.

Saat diwawancarai Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, Pemprov DKI tengah melakukan penataan di empat stasiun  seperti di Stasiun Juanda, Tanah Abang, Senen, dan Sudirman.

"Saat ini kita tengah uji coba di stasiun Tanah Abang, besok Stasiun Senen kemudian Jumat nanti kita coba di Stasiun Sudirman. Ini tujuannya dalam penataan agar terjadinya integrasi," terang Syafrin Liputo, didampingi Asisten Pembangunan dan Perekonomian Administrasi Kota Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Ginting.

Dalam penjelasan Syafrin, integrasi yang dimaksudkan adalah adanya pergerakan orang dan kendaraan, baik yang akan masuk ke stasiun ataupun yang keluar dan adanya integrasi antar moda dari rel ke jalan ataupun roda dua.

"Integrasi itu adalah kolaborasi yang lengkap dari Pemerintah Pusat dan DKI yang semuanya satu padu untuk mewujudkan integrasi yang utuh di lingkungan stasiun," jelasnya.

Syafrin menambahkan, penataan kawasan Stasiun Tanah Abang ini cukup jelas berbedaanya dibandingkan sebelumnya, di mana saat ini sudah terdapat layanan halte Transjakarta, ada tempat parkir ojek pangkalan, ojek online, juga angkutan mikrolet, Jaklingko dan bajaj.

"Kami berharap dengan adanya penataan ini tidak lagi terjadi kemacetan lalu lintas," tutupnya. (As)

 

Kominfotik JP/Chr