Wali Kota Jakpus : Praktik Baik Penanggulangan Covid-19 di Tingkat RW Harus Dicontoh

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Wali Kota memimpin rapat koordinasi melalui video conference (Kamis, 21/4)

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, Bayu Meghantara menggelar rapat koordinasi melalui video conference, Selasa (21/4) sore. Wakil Wali Kota, Sekretaris Kota, para Asisten Sekko dan Kepala Suku Dinas Kesehatan turut mengikuti rapat ini. Sementara yang terhubung dengan konferensi video antara lain Kapolres Jakarta Pusat, Ketua Dewan Kota, para Camat, para Lurah dan perwakilan Ketua RW.

Rapat virtual ini membahas kesiapan pelaksanaan program RW Merdeka Covid-19. Program tersebut sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 berbasis gerakan dari lingkungan terkecil dan terdekat di masyarakat. Sebelumnya pembahasan topik serupa sudah digelar di masing-masing kecamatan kemarin malam, juga dengan video conference.

Wali Kota sendiri sudah meninjau sejumlah lokasi RW yang menginisiasi langkah antisipatif di lingkungannya masing-masing. “Alhamdulillah kemarin saya mengunjungi delapan kelurahan yang memiliki best practices (praktik baik) dalam hal penanganan Covid-19,” ujar Bayu.

Kedelapan wilayah yang dimaksud Wali Kota adalah RW 010 Kelurahan Cideng (Kecamatan Gambir), RW 04 Kelurahan Gunung Sahari Utara (Kecamatan Sawah Besar), RW 06 Kelurahan Utan Panjang (Kecamatan Kemayoran), RW 07 Kelurahan Kwitang (Kecamatan Senen), RW 01 Kelurahan Rawasari (Kecamatan Cempaka Putih), RW 01 Kelurahan Cikini (Kecamatan Menteng), RW 04 Kelurahan Bendungan Hilir (Kecamatan Tanah Abang) dan RW 11 Kelurahan Tanah Tinggi (Kecamatan Johar Baru).

“Salah satu best practices bisa dilihat di RW 04 Kelurahan Gunung Sahari Utara. Ada seorang ayah yang meninggal karena Covid-19, kemudian istrinya juga karena terdeteksi positif harus dirawat di Wisma Atlet. Dalam waktu 14 hari warga saling urunan, kebutuhan ketiga anaknya dipenuhi dengan gotong-royong. Saya apresiasi sekali kepada Pak RW yang menginisiasi kegotongroyongan di wilayahnya,” ungkap Wali Kota kepada peserta video conference.

Ia menambahkan, masih banyak contoh lain yang sudah dilakukan di tingkat RW. Partisipasi warga bisa datang dari kelompok mana saja. “Seperti yang dilakukan Karang Taruna di Kelurahan Rawasari, yang setiap hari menyiapkan makanan siap saji untuk lansia sehingga tidak perlu keluar rumah,” kata mantan Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi Jakarta ini.

Pada kesempatan sama, Kasudin Kesehatan, dr. Erizon menyatakan angka pasien Covid-19 serta Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih terus bertambah. “Kita harus waspadai Orang Tanpa Gejala (OTG) yang mungkin daya tahan tubuhnya baik, tidak merasakan sakit, tapi berpotensi besar menjadi carrier (pembawa) virus tersebut ke orang lain. Jadi baik sekali kalau di level RW bisa melaksanakan pencegahan,” ucapnya.

Wali Kota berpesan agar praktik baik yang sudah dilakukan harus dipertahankan, bahkan bisa menjadi contoh bagi wilayah lain. “Saya kira perlu kesepakatan warga di lingkungan RT atau RW untuk pencegahan, misalnya dengan one gate system. Penyediaan peralatan seperti thermal gun dan tempat cuci tangan juga baik. Ada juga yang melakukan disinfektan mandiri secara terjadwal,” pungkas Bayu. (Kominfotik JP/SAF)