12 RW Kumuh di Wilayah Jakarta Pusat Akan Ditata

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Kepala Seksi PRKP Kota Administrasi Jakarta Pusat Rendy Pramudia Aji. Foto: pusat.jakarta.go.id

Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat melalui Sudin Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) rencananya akan melakukan penataan 12 RW kumuh yang berada di delapan kelurahan pada bulan Juni tahun 2021 mendatang.

Kepala Seksi PRKP Kota Administrasi Jakarta Pusat Rendy Pramudia Aji mengungkapkan, kriteria RW kumuh berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017 dan Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 90 tahun 2018 tentang peningkatan kualitas permukiman dalam rangka penataan kawasan permukiman terpadu.

"Total RW kumuh di wilayah Jakarta Pusat ada 98, prioritas penataan kawasan RW kumuh dilakukan di 38 RW, ini dibagi-bagi dari tahun 2018 sampai 2022," jelas Rendy saat dikonfirmasi, Selasa (6/4).

Di tahun 2021 penataan RW kumuh akan dilakukan di 12 RW yakni, RW 05 Kelurahan Karet Tengsin, RW 012 Kebon Melati, RW 02 Kelurahan Menteng, RW 06 Kelurahan Bungur, RW 01 dan 02 Kelurahan Johar Baru, RW 08, 011, 012 Kelurahan Tanah Tinggi, RW 08 dan 010 Utan Panjang serta RW 05 Kelurahan Mangga Dua Selatan.

Penataan RW kumuh, lanjutnya, meliputi perbaikan jalan lingkungan dan saluran, pembuatan gapura, perbaikan lampu PJU, penghijauan, pembuangan sampah, sumur resapan, pembuatan septic tank komunal, dan MCK.

"Tahun ini baru 12 RW kumuh yang masuk dalam penataan melalui program Collaborative Implementation Program (CIP). Insya Allah program ini bulan Juni 2021 akan mulai dilaksanakan," ucap Rendy.

Sementara, kata Rendy, khusus RW 05 Kelurahan Karet Tengsin dan RW 02 Kelurahan Menteng ini merupakan program lanjutan tahun lalu, tahun ini akan dilanjutkan pekerjaannya.

Dia berharap kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dapat mendukung program Kegiatan Strategis Daerah (KSD) Gubernur DKI Jakarta terutama kegiatan aspek sosial budaya dan ekonomi.

"Dalam mempercepat penataan kawasan RW kumuh, pihaknya  berkolaborasi dengan warga masyarakat dengan swakelola, di mana warga masyarakat nantinya ikut berkecimpung secara langsung, terutama pekerjaan yang tidak memerlukan skill khusus seperti pembuatan penghijuan dan mural," jelasnya. (As)

 

Kominfotik JP/Day