Berkah di Balik Musibah

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat meninjau rumah eks kebakaran Kwitang. Foto: pusat.jakarta.go.id

Kebakaran merupakan salah satu musibah yang menjadi ancaman serius di kawasan permukiman padat penduduk. Tidak terkecuali di Jakarta Pusat. Salah satunya yang terjadi di Jalan Kembang V, Kwitang, Senen tepat dua pekan lalu.

“Dari beberapa peristiwa kebakaran, tidak semuanya kita bisa ikut membantu membangun kembali. Di Kwitang ini bisa kita lakukan karena semua rumah yang terbakar memiliki alas hak yang jelas,” ujar Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma menjelaskan kepada warga mengenai rencana revitalisasi kawasan berkolaborasi dengan BAZNAS BAZIS Provinsi DKI Jakarta.

Kepada warga, Wali Kota menegaskan bahwa semua pihak, baik dari internal Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat maupun stakeholders dari luar memiliki komitmen yang sama membantu. “Semoga sebelum Idul Fitri nanti warga sudah bisa kembali ke rumah, dengan kondisi kawasan yang jauh lebih baik,” kata Dhany.

Lebih lanjut, Wali Kota juga mengapresiasi warga yang sepakat bersedia untuk merelakan sebagian lahannya yang akan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama. Di antaranya adalah untuk membuat akses masuk yang lebih luas, serta menyediakan ruang publik yang dapat dimanfaatkan oleh warga sendiri di area tersebut.

Salah satu pionir dalam rencana ini adalah Yayasan Bhakti Bunda Sejahtera Pusaka I yang bersedia menggeser temboknya sampai 80 cm sepanjang hampir 17 meter. Dengan pergeseran tembok ini, gang yang menjadi salah satu akses masuk ke dalam kawasan menjadi lebih lebar.

“Kita terkena musibah, ternyata di balik musibah itu ada berkah. Visi dan misi kami di Yayasan kan memang untuk kepentingan orang banyak. Dengan kejadian ini kita sadar bahwa masyarakat di sini terlalu padat. Selama ini kami memang berbuat sesuatu untuk masyarakat di sini, jadi kalaupun ini nanti diambil 50 sampai 80 cm, pada akhirnya ini akan jadi kebahagiaan untuk kita semua. Tidak ada kebaikan yang percuma, pasti akan kembali ke kita juga,” ungkap Ade Mulyanti, Wakil Ketua Yayasan Bhakti Bunda Sejahtera.

Sebagai informasi, Yayasan Bhakti Bunda Sejahtera ini bergerak di bidang sosial. Aktivitasnya antara lain memberi makan untuk 50 orang jompo, menyantuni 100 anak yatim dan menyelenggarakan pendidikan anak usia dini untuk warga sekitar.

Inisiatif Yayasan ini merelakan sebagian lahannya ternyata menjadi inspirasi bagi warga lain. Penataan kawasan berbasis komunitas ini diharapkan meningkatkan kualitas hidup bersama. “Dengan yayasan memulai, kita harap bisa menjadi contoh juga untuk yang lain, yuk kita sama-sama. Apa yang kita lakukan tidak akan pernah rugi,” lanjut Ade.

Ia melanjutkan, dengan warga merelakan sekitar 50 cm dan yayasan 80 cm akan membawa kemaslahatan untuk semua. “Dengan pelebaran ini cahaya akan masuk, orang-orangnya juga akan lebih sehat. Mudah-mudahan ini juga bisa jadi contoh ya buat kampung-kampung yang lain, kalau kita bergandengan tangan semua masalah bisa diselesaikan,” tutupnya. (Kominfotik JP/SAF)