Berkat Kolaborasi, RW 09 Karet Tengsin Kini Bebas Banjir

Reporter: Adam | Editor: Adam

Foto : Tim Kominfotik JP

Kawasan RW 09 Kelurahan Karet Tengsin berada di area cekungan. Bahkan jika dibandingkan dengan permukaan sungai Kanal Banjir Barat, posisinya juga lebih rendah. Ketika permukaan air tinggi, pintu air di seberang Hotel Shangrilla pun ditutup dan warga di RW 09 mau tidak mau kebanjiran.

Tapi itu cerita lama. Belakangan, berkat rekayasa teknik yang dilakukan di sana, kawasan ini bebas banjir. “Sekarang sudah tidak banjir lagi, terutama berkat penambahan pompa air dan sumur resapan. Pas hujan deras belum lama ini juga air tidak sampai masuk ke kawasan permukiman,” kata Robert Firdaus, Ketua RW 09 saat dijumpai Jumat (10/12).

Hal tersebut diamini warga di wilayah tersebut. “Sekarang kalaupun ada genangan, cepat surut dalam hitungan jam,” ungkap Ahmad Yardi.

Lurah Karet Tengsin, Hari Ananda menjelaskan bahwa RW 09 memang merupakan salah satu lokasi prioritas dalam antisipasi genangan menjelang musim penghujan. “Pemerintah Kota Jakarta Pusat betul-betul concern dalam upaya penanganan banjir di RW 9. Mulai dari penambahan pompa air, sumur resapan dan perbaikan saluran-saluran,” ujarnya.

Lebih jauh, Hari menambahkan bahwa saat ini ada pompa air dengan kapasitas penyedotan 1.000 liter per detik yang disediakan Dinas Sumber Daya Air. “Selain itu, kami juga melakukan pengecekan sumur resapan yang menjadi kewajiban bangunan-bangunan gedung di sekitar sini,” sebut Hari. Untuk diketahui, permukiman warga RW 09 memang dikelilingi bangunan-bangunan tinggi, baik itu apartemen maupun perkantoran.

Kolaborasi antar pemangku kepentingan memiliki andil penting dalam upaya membebaskan wilayah RW 09 dari ancaman banjir. “Sebelumnya di sini sudah ada dua pompa kapasitas 450 liter per detik yang sempat rusak tapi sudah diperbaiki berkat CSR dari perusahaan di sekitar sini, antara lain Sudirman Park, Anandamaya Residence, apartment Pavilion, Prince Centre. Sedangkan aliran listrik disediakan oleh Shangrila Residence,” ujar Hari.

Dukungan dari instansi teknis juga sangat membantu. “Dari Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air menambah pompa air mobile yang selalu standby. Sudin Pennanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan juga membantu pompa kapasitas 250 liter per detik apabila situasi darurat,” lanjutnya.

Tidak hanya peran pemerintah daerah, warga juga memiliki andil. “Masyarakat pun senantiasa ikut bekerjasama dengan menjaga kebersihan lingkungan, kerja bakti dan lain-lain,” pungkas Hari.

Kominfotik JP/SAF