Budidaya Ikan, Bantu Warga RW 01 Rawasari Bertahan di Masa Pandemi

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Budidaya ikan air tawar di Rawasari. Foto: pusat.jakarta.go.id

Program Ketahanan Pangan yang saat ini menjadi bagian dari konsep Kampung Tangguh di wilayah DKI Jakarta ternyata cukup besar dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, khususnya di tingkat RW.

Seperti halnya dengan program Ketahanan Pangan Kampung Tangguh yang sudah berjalan selama beberapa bulan di RW 01, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Program ketahanan pangan dalam bentuk budidaya ikan air tawar ini menjadi salah satu strategi RW 01 untuk bertahan selama pandemi sekaligus membantu warganya yang terdampak secara penghasilan.

Hal ini terlihat dengan didirikannya 35 kolam ikan yang tersebar di 17 RT di wilayah RW 01. Kolam ikan yang berisi jenis ikan air tawar seperti, ikan lele dan ikan nila terlihat berdiri di depan beberapa rumah warga.

"Pada pandemi saat ini, kami di wilayah mencoba bangkit karena pandemi ini kita tidak tahu berakhir sampai kapan, jadi kita membentuk lahan pertanian dan perikanan yaitu untuk ketahanan pangan," ucap Ai Sumirah, Ketua RW 01, Kelurahan Rawasari saat ditemui di lokasi, Senin (18/1) kemarin.

Ia mengaku awalnya sempat pesimis saat ingin merealisasikan program ini, tetapi berkat kerja sama dari semua Ketua RT dan seluruh elemen yang ada di wilayah, akhirnya semuanya bisa terbentuk dengan baik.

Kemudian, menurutnya, hasil dari ketahanan pangan perikanan ini dibagikan kepada warga ketika panen dan ada juga yang dijual keluar sehingga mereka mendapat pemasukan tambahan selama pandemi.

Sementara itu, salah satu warga RW 01 Agus Setiawan mengaku program ketahanan pangan dalam bentuk budidaya ikan air tawar ini sangat membantu di masa pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah manfaat yang kami dapat cukup membantu bagi warga, khususnya di ikan kita bisa berbagi, cukup membantu para ibu-ibu untuk kebutuhan dapurnya," tuturnya. (As)

 

Kominfotik JP/ FP