Buka Pelatihan Seni Tari, Wali Kota: Bangun Karakter Daerah

Reporter: Farandy Purba | Editor: Andreas Pamakayo

Suku Dinas (Sudin) Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar pelatihan seni tari daerah, di Gedung Kesenian Tanah Abang, Kamis (21/10). Foto: Zaki Ahmad Thohir

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma secara resmi membuka kegiatan pelatihan seni tari yang diselenggarakan Suku Dinas (Sudin) Kebudayaan, di Gedung Kesenian Tanah Abang, Kamis (21/10).

Dalam sambutannya Wali Kota mengatakan, untuk membangun karakter daerah salah satunya dapat dilakukan dengan kegiatan kesenian, khususnya melalui tari-tariannya.

"Itu menunjukan suatu identitas diri, dari karakter masyarakat di suatu daerah. Jadi berbicara masalah kesenian, pada hakikatnya adalah bagaimana kita membangun karakter suatu daerah dari sisi yang positif, karena dengan seni orang menjadi lebih terasa indah," ungkap Dhany dihadapan peserta pelatihan.

Kemudian Dhany melanjutkan, kegiatan pelatihan seni tari ini merupakan sebuah ikhtiar bersama, bagaimana memperkuat karakter masyarakat perkotaan di DKI Jakarta agar tidak kehilangan identitas.

"Jakarta merupakan kota yang pluralis, kota yang heterogen, jadi sudah seharusnya kita juga menampilkan seni tari-tarian yang sifatnya nusantara. Tapi tidak juga menghilangkan akar budayanya yaitu, budaya masyarakat Betawi, yang di Jakarta Pusat sangat kuat sekali," tambahnya.

Dalam akhir sambutannya, Dhany berharap dari kegiatan ini dapat melahirkan para penari-penari yang tidak hanya berkiprah di Jakarta Pusat tetapi juga berkiprah di dunia internasional.

Sementara itu Kasudin Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat M Nurdin mengatakan, kegiatan pelatihan ini akan berlangsung  selama 10 hari ke depan yakni dari tanggal 21 Oktober-29 Oktober 2021 dan dilanjutkan dari tanggal 1 sampai 3 November 2021.

Dengan tiga jenis tari nusantara yaitu, seni Betawi, seni Sumatera Barat, dan seni Kalimantan Timur. Adapun pesertanya sebanyak 30 orang berasal sanggar di wilayah Jakarta Pusat, pelajar tingkat SMP dan SMA serta dari beberapa komponen masyarakat.

Nurdin menambahkan, ke depannya pelatihan seni dan budaya akan lebih bervariasi dan dibarengi dengan peningkatan jumlah peserta. Hal ini dilakukan dengan melihat berkurangnya angka Covid-19 yang ditandai dengan penurunan level PPKM di DKI Jakarta.

"Insya Allah di tahun 2022 kita akan tingkatkan dari 30 orang jadi 100 orang dengan deua event kegiatan. Kita akan rencanakan juga untuk pelatihan- pelatihan teater yang melibatkan khusus anak-anak sekolah," pungkasnya.