Keamanan Pangan Jakarta Pusat di Atas 90 Persen

Reporter: Nelly Marlianti | Editor: Andreas Pamakayo

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setko Administrasi Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting membuka monev keamanan pangan terpadu. Foto: Magfirotunnisa PKL

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Setko Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus), Bakwan Ferizan Ginting mengatakan bahwa keamanan pangan di wilayah  di atas 90%.

Hal ini diungkapkannya usai menghadiri monitoring keamanan pangan terpadu Kota Jakarta Pusat, di Ruang Serbaguna Utama, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Senin (13/12).

Menurutnya, angka keamanan pangan di atas 90% didapatkan dari hasil uji keamanan pangan yang diintervensi di sembilan kelurahan oleh Badan POM DKI Jakarta melalui program Kelurahan Pangan Aman.

Sembilan kelurahan tersebut di antaranya, Kelurahan Cikini, Rawasari, Bendungan Hilir, Kenari, Sumur Batu, Harapan Mulya, Gunung Sahari Utara, Petojo Selatan, dan Johar Baru.

"Dari sembilan kelurahan ini, rata-rata hasil angka keamanan pangannya di atas 90%. Namun masih ada beberapa kelurahan yang perlu ditingkatkan kembali intervensinya yaitu Kelurahan Cikini dan Kelurahan Sumur Batu," ungkapnya.

Selain kelurahan, ada 28 sekolah di Jakarta Pusat yang juga diintervensi melalui program Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS). Serta satu pasar melalui program Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas, yakni Pasar Gembrong Jakarta Pusat.

Ke depan, lanjut Bakwan Ferizan Ginting,  bersama Badan POM DKI Jakarta akan kembali melakukan intervensi program keamanan pangan di kelurahan lain di Jakarta Pusat, yang belum menjadi lokasi intervensi keamanan pangan kelurahan.

“Harapan kita tahun depan seluruh kelurahan akan diintervensi, program ini akan berlanjut di tahun 2022 mendatang,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Balai Besar POM DKI Jakarta Yudi Noviandi menerangkan, dari rangkaian intervensi tiga program yang dilakukan pihaknya yaitu, Kelurahan Pangan Aman, Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah, dan Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas di wilayah Jakarta Pusat.

Yudi merekomendasikan seluruh program kegiatan ini harus terus dilanjutkan. Juga meminta komitmen dari lurah, pihak sekolah, PD Pasar maupun para kader untuk tetap melaksanakan program keamanan pangan berkelanjutan ini.

“Dengan adanya program ini diharapkan dapat membantu keamanan pangan yang ada di wilayah sekitar. Sehingga ke depan masyarakat dapat mengetahui makanan yang dikonsumsi sudah aman,” terangnya.

Di tempat yang sama, Ketua TP PKK Kota Administrasi Jakarta Pusat Ucu Jamilah mengapresiasi program keamanan pangan yang diinisiasi Badan POM DKI Jakarta berkolaborasi bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat.

Ucu mengatakan, intervensi yang dilakukan Badan POM DKI Jakarta bersama Pemkot Jakpus berperan besar dalam melahirkan generasi yang sehat dan aman melalui keamanan pangan yang dikonsumsi. 

Menurutnya dengan adanya program intervensi ini masyarakat diberikan pengetahuan mengenai bahan makanan yang aman dan layak dikonsumsi.

“Harapannya masyarakat bersama-sama bisa berdaya, kita berhak aman dari makanan yang kita makan,” ungkapnya.

Ucu juga mengajak peran aktif seluruh masyarakat untuk peduli terhadap keamanan pangan di wilayahnya. Kepedulian untuk mendeteksi keamanan pangan yang dikonsumsi perlu dibangun.

“Mari sama-sama kita jaga keamanan pangan yang kita makan. Tidak hanya sembilan kelurahan tapi semua kelurahan dan semua sekolah yang ada di Jakpus,” katanya.