Lurah Diminta Tanggap Monitor Wilayah

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Ilustrasi. Foto: Rif

Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus) Irwandi meminta para lurah di 10 lokasi khusus (lokus) tanggap memonitor wilayah terkait intervensi penurunan stunting.

Menurutnya, persoalan stunting di wilayah Jakpus menjadi hal yang penting. Sebab, indikator kemajuan kota dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan dilihat dari angka stunting. Di Jakpus masih ada 10 kelurahan yang menjadi lokus stunting dari 44 kelurahan.

“Ini mungkin yang mengalami stunting bukan penduduk tetap, tapi penduduk tidak tetap yang berada di bantaran kali. Namun, kita tidak bisa melakukan pembiaran,” ungkapnya usai membuka aksi Tiga Rembuk Stunting, di salah satu hotel berbintang di Jakarta, Rabu (10/3).

Irwandi mengatakan, meski bukan penduduk asli setempat, lurah harus melakukan pembinaan. Lurah juga diminta tanggap dalam menangani persoalan stunting karena sebagai pemimpin wilayah.

“Jadi lurah harus tau kalau ada warganya yang belum makan, yang kekurangan gizi. Karena lurah itu management estate. Ini bukti dia bekerja, karena dia harus tanggap,” bebernya.

Sementara itu, Lurah Karet Tengsin Hari Ananda yang merupakan salah satu wilayah dari 10 lokus stunting mengatakan terus melakukan koordinasi dengan Puskesmas, dan kader Posyandu guna melakukan verifikasi kategori stunting pada balita.

Hari mengungkapkan dari 157 balita yang masuk kategori stunting, setelah dilakukan verifikasi hanya 28 balita.

“Kami kelurahan, Puskesmas, Posyandu, dan PKK selalu berkoordinasi untuk melakukan aksi intervensi stunting. Target kita tahun depan nol kasus,” tandasnya. (As)

 

Kominfotik JP/NEL