Memasuki Tahap Verifikasi Pilar 1, Wali Kota Tinjau STBM Petojo Utara

Reporter: Dwi Arif | Editor: Andreas Pamakayo

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma melakukan peninjauan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di wilayah Kelurahan Petojo Utara. Foto: Dwi Arif

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma melakukan peninjauan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di wilayah Kelurahan Petojo Utara memasuki tahap verifikasi pilar 1.

Dalam kesempatan ini Wali Kota didampingi Asisten Administrasi Kesejahteraan Rakyat Setko Jakarta Pusat M Fahmi beserta camat dan lurah, Kamis (21/10).

Lokasi STBM ini berada di wilayah RT 03, RW 08 Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Adapun lima pilar STBM yang di maksud yaitu stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga serta pengamanan limbah cair rumah tangga.

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu langkah dalam rangka memenuhi standar kota sehat di Jakarta Pusat melalui peran dari STBM.

“Jadi hari ini merupakan tahapan penyampaian hasil verifikasi yang mudah-mudahan nanti hasilnya akan kita intervensi secara terpadu secara kolektif dalam rangka mengatasi lima pilar STBM,” tuturnya.

Lebih lanjut, Wali Kota juga menekankan kepada seluruh jajaran untuk menerapkan kolaborasi kepada seluruh stakeholder tidak hanya pemerintah daerah. Namun juga melibatkan sektor swasta serta kohesifitas masyarakat yang harus selalu dibangun untuk mengatasi persoalan STBM agar menjadi lebih baik.

“Untuk mengatasi atau meningkatkan upaya tersebut harus dilakukan secara kolaboratif melibatkan seluruh stakeholder tidak hanya pada jajaran pemerintah daerah saja tetapi juga pusat, sektor swasta, dan yang terpenting adalah kohesifitas masyarakat yang harus kita bangun untuk mengatasi persoalan ini," katanya.

Kemudian, Dhany juga menjelaskan bahwa permasalahan di kawasan padat penduduk yaitu, keterbatasan akses sumber daya air dan lahan untuk pembuatan sumber daya air.

"Inti permasalahannya itu adalah kawasan padat yang tentunya perlu ada sinergi program keterbatasan dalam rangka mengatasi persoalan. Misalkan keterbatasan lahan untuk pembuatan septic tank. kemudian juga untuk akses jaringan-jaringan sumber daya airnya," ungkapnya. 

"Selanjutnya setelah hasil verifikasi selesai, titik-titik masalah kemudian akan difokuskan membangun desainnya. kemudian akan dibuat action plan untuk mengatasi permasalahan STBM di wilayah Jakarta Pusat," pungkasnya.