MRT Fase II, Asekbang Minta Pembangunan Utilitas Tidak Mengganggu Saluran Air

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Kota Administrasi Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting. Foto: As

Progres pembangunan proyek MRT Jakarta fase II sudah mencapai 15,36 persen per 25 April 2021. Pembangunan ini mencakup jalur Bundaran HI hingga Harmoni yang merupakan bagian Fase 2A rute (Bundaran HI-Kota) sepanjang 6,3 kilometer.

Adapun pembangunan proyek CP201 Bundaran HI-Harmoni ini mencakup terowongan bawah tanah sepanjang 2.677 meter serta pembangunan dua stasiun, yakni Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas. Di Stasiun Thamrin yang sudah dikerjakan yakni pekerjaan power blender dan pekerjaan guide wall di shaft selatan, relokasi drainase shaft selatan, dan pekerjaan jet grout di area Bundaran HI.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Kota Administrasi Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting mengatakan, progres pembangunan proyek MRT Jakarta fase II terus berjalan, namun secara kewilayahan Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat meminta pada saat pembangunan utilitas baik kabel dan saluran air tidak mengganggu aliran air yang dapat membuat genangan.

“Antara koneksi fase I dan II itu pernah ada saluran yang ditutup. Saya minta supaya dijebol dan secara teknis akan dibuatkan Rekomendasi Teknis (Rekomtek)-nya dari Dinas SDA DKI Jakarta,” katanya saat mengikuti Monitoring Progres Pembangunan MRT Fase 2 secara virtual, di Ruang Rapat I Sekko, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Selasa (18/5).

Menurutnya, di wilayah Thamrin, Jalan Sunda di depan Sharina juga ada sedikit cekungan, sehingga beberapa kali hujan ada genangan walaupun hanya sebentar.

“Jika saluran air dan jalan diperbaiki sekalian maka tidak akan lagi ada genangan di situ,” tandasnya.

 

Kominfotik JP/As