Pembangunan Kembali Eks Kebakaran Kwitang Kedepankan Pendekatan Kolaboratif dan Komunitas
Reporter: Kominfotik JP | Editor: Kominfotik JP
Revitalisasi Kampung Religi di Jalan Kembang V, Kwitang, Senen, bakal segera dimulai. Lokasi eks kebakaran ini akan ditata kembali dengan pendekatan kolaboratif antara Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat, BAZNAS BAZIS DKI Jakarta serta melibatkan stakeholder lain seperti, PT Intiland dan AETRA. Pendekatan pembangunan berbasis komunitas juga menjadi hal lain yang dikedepankan.
Setelah penyusunan rencana dan pembahasan melalui rapat-rapat dilakukan, dilanjutkan dengan survei lapangan di lokasi, Sabtu (27/3). Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma hadir langsung menemui warga korban terdampak.
"Hari ini langsung kita tentukan di lapangan, bagaimana desainnya. Pemilik rumah satu per satu langsung saja berdiskusi dengan konsultan yang sudah ditunjuk oleh BAZNAS BAZIS Provinsi DKI Jakarta,” ujar Wali Kota.
Ia menjelaskan, tujuan dari survei ini adalah untuk zoom in, atau melihat lebih detail dari rencana pembangunan. Warga harus bersepakat mengenai titik-titik pembangunan setiap rumah, termasuk menentukan ruang publik bersama yang terbentuk dari kesediaan warga memundurkan batas rumahnya.
Dalam acara ini, Dhany juga memperkenalkan jajaran dari Sudin-sudin teknis kepada warga. “Kalau sudah kenal, sekarang warga bisa langsung menyampaikan aspirasi dan usulan terkait penataan kawasan ini. Kalau soal jalan ke (sudin-red) Bina Marga, saluran ke SDA, dan masih banyak lagi,” ungkap mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ini.
Di tengah diskusi yang sifatnya teknis di antara konsultan dari BAZNAS BAZIS dan Intiland, muncul pula gagasan mengenai pemasangan sprinkler kebakaran. “Nanti sepertinya perlu dilakukan kajian sederhana apakah bisa menggunakan sprinkler. Ini akan jadi percontohan di mana ada permukiman hunian tapak yang menggunakan sprinkler sebagai mitigasi bencana kebakaran,” ujar Anto Sudaryanto, General Manager Intiland.
Dengan keterlibatan dan dukungan banyak pihak, revitalisasi ini diharapkan tidak hanya membangun kembali rumah warga tetapi juga kawasan yang menjadi lebih baik. “Saya tidak menyebut ini sebagai proyek, tetapi merupakan pekerjaan sosial bersama. Berkat kesediaan warga mengurangi sedikit luas lahannya, akan tersedia ruang bersama yang layak. Boleh jadi setelah ini akan banyak dari daerah lain yang datang untuk belajar ke sini,” kata Masyuri Kurniawan, konsultan yang ditunjuk BAZNAS BAZIS Provinsi DKI Jakarta.
Berbicara ke depan, Wali Kota juga menginginkan tidak hanya sekadar membangun secara fisik tetapi juga aspek sosial. “Pasca-kebakaran ini kita harap warga bisa membangun lingkungannya berbasis komunitas. Bersama-sama bangun partisipasi yang tinggi, saling memberi tanpa pamrih, rasa saling percaya serta tindakan-tindakan kolektif dalam menghadapi masalah. Mudah-mudahan itu menjadi simpul-simpul terbentuknya modal sosial di masyarakat”, kata Dhany.
Ia meyakini, apabila sudah terbentuk social capital maka masyarakat akan menjadi co-creator yang baik dan pemerintah sebagai kolaborator. (Kominfotik JP/SAF)