Terkait Pemudik, Irwandi: Lurah Harus Aktif Jemput Bola

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Irwandi melakukan peninjauan tes antigen bagi pemudik di Polsek Senen. Foto: pusat.jakarta.go.id

Para Lurah diminta harus aktif melakukan jemput bola terhadap warga yang baru kembali dari kampung halamannya. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Demikian disampaikan Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Irwandi usai memantau pelaksanaan swab tes antigen bagi para pemudik di Polsek Senen, Polsek Johar Baru, dan Puskesmas Kecamatan Johar Baru, Selasa (18/5).

"Lurah harus lebih aktif lagi melakukan pemantauan di rumah indekos atau kontrakan, bila ada pemudik yang baru tiba dari kampung halaman agar segera menjalani swab tes antigen," tegas Irwandi.

Irwandi mengungkapkan, pasca-Lebaran pemudik yang tiba di wilayah Kelurahan Kramat, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat hingga hari ini totalnya ada 80 warga dan semua sudah menjalani swab tes antigen di Puskesmas. Hasilnya satu warga Orang Tanpa Gejala (OTG) kemudian di bawa ke Hotel di bilangan Senen untuk menjalani isolasi mandiri.

"Saat ini jumlah pemudik yang kembali ke Jakarta masih sedikit, kemungkinan puncaknya hari Minggu ini. Di sini peranan lurah sangat diperlukan untuk melakukan pemantauan terhadap warga pemudik," ucapnya.

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat ini juga minta kepada lurah, pengelola rumah indekos dan pemilik kontrakan supaya dibuatkan surat bagi pemudik untuk melapor ke RT-RW. 

"Semua warga pemudik yang kembali ke Jakarta khususnya wilayah Jakarta Pusat supaya dilaporkan ke RT dan RW agar menjalani swab tes antigen, jika ada warga yang tidak bisa, akan dijemput oleh Satpol PP," katanya.

Irwandi juga meminta agar melibatkan FKDM, LMK, Karang taruna, PKK, dan tokoh masyarakat lainnya, untuk mengajak warga pemudik yang tinggal di rumah indekos atau kontrakan menjalani swab tes antigen.

"Jika ada pemilik rumah indekos atau kontrakan yang tidak terbuka supaya ditegur, kalau perlu ditutup," tandasnya.  (As)

 

Kominfotik JP/Day