Wali Kota Bersama Ketua TP PKK Semai Sawi Pagoda dan Sebar Ikan Nila

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma didampingi Ketua TP PKK Ucu Jamilah melakukan penyemaian sawi pagoda. Foto: Zak

Lahan yang sebelumnya berupa taman kini telah diubah menjadi JP Farm. Berbagai jenis tanaman hidroponik, kolam gizi, hingga tanaman pangan telah tersedia, di antara bangunan Blok A dan Blok C sisi Barat Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir.

Dari lahan yang terbatas, juga kolaborasi antara TP PKK dengan Sudin (Sudin) Ketahanan Pangan Kelautan Pertanian (KPKP), Sudin Kominfotik, Sudin Pertamanan dan Hutan Kota. JP Farm telah memiliki 20 tanaman obat keluarga (tanaman toga), serta berbagai jenis pohon buah, cabai, dan bawang.

Pada hari ini, Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Ucu Jamilah melakukan penyemaian tanaman sawi pagoda dan penyebaran 200 ikan nila, Kamis (6/5).

Dhany Sukma mengatakan, JP Farm ini merupakan prototipe cara pengelolaan pertanian di perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan.

“Dari JP Farm ini ketahanan pangan bisa dikembangkan dengan kegiatan penanaman sayuran hidroponik, tanaman toga, cabai, dan bawang,” katanya.

Untuk itu, Dhany berharap dari JP Farm pengembangan juga dapat dilakukan di lingkungan masyarakat yang memang memiliki lahan terbatas.

“Pertanian perkotaan juga bisa kita manfaatkan di jalan-jalan lingkungan untuk penghijauan dengan menanam sayuran hidroponik menggunakan media di luar tanah. Selain untuk ketahanan pangan juga dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarga,” jelasnya.

Di tampat yang sama, Kepala Suku Dinas (Kasudin) KPKP Penty Yunesi Pudyastuti menambahkan, penyemaian tanaman sawi pagoda dan penyebaran 200 ikan nila merupakan gerakan menanam yang akan terus berkelanjutan.

Penty juga mengungkapkan, menanam dengan lahan terbatas bagi ketahanan pangan juga berlangsung di delapan kecamatan wilayah Jakarta Pusat.

“Panen sawi pagoda berkisar antara 23-24 hari. Setelah panen kita akan bantu dalam meningkatkan pemasaran pertanian perkotaan di delapan kecamatan tersebut dengan kemasan yang menarik,” ungkapnya.

“Sayuran hidroponik keamanan pangannya juga sudah teruji karena tidak menggunakan pestisida,” pungkasnya.

 

Kominfotik JP/As