Warung Cilik Serba 5.000 Bagi Warga Terdampak Covid-19

Reporter: Andreas Pamakayo | Editor: Andreas Pamakayo

Warung Cilik di Kebun Hidroponik Taman Solo (Khitas) Kelurahan Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (24/9). Foto: Malik Maulana

Pandemi Covid-19 melanda dunia, dan Indonesia termasuk di dalamnya. Selama masa pandemi ini, perekonomian dunia dan Indonesia mengalami pelambatan.

Dengan memodifikasi kebijakan karantina wilayah (lockdown) menjadi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat UMKM paling terdampak karena daya jual beli masyarakat berkurang. Juga membuat para pekerja banyak yang di rumahkan.

Dari hal tersebut Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) berkolaborasi dengan PKK Kelurahan Cempaka Putih Timur menggelar program warung cilik (Warcil). Program inisiasi PPLIPI ini menjual makan dengan mematok harga serba Rp 5.000 untuk meringankan masyarakat yang terdampak Covid-19.

Sebelum pukul 08.00 pagi warga di sekitar Cempaka Putih Timur sudah mengantre dengan membawa uang Rp 5.000 dan dua botol plastik ukuran 600 ml, di Kebun Hidroponik Taman Solo (Khitas) Kelurahan Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (24/9).

Wakil Sekretaris Jenderal PPLIPI Amalia mengatakan, program ini akan berlangsung setiap hari Jumat dan disediakan 100 porsi makanan.

"Kita siapkan 100 porsi, minimal ada delapan macam menu makanan yang disajikan bagi warga terdampak Covid-19," katanya.

Menurutnya, kegiatan ini guna meringankan beban masyarakat terdampak pandemi dan membantu meningkatkan ekonomi UMKM warga.

"Kegiatan ini supaya masyarakat terbantu artinya dalam seminggu bisa menikmati hidangan yang lengkap higienis dan sehat serta membantu UMKM agar usahanya berjalan dengan baik," ungkapnya.

Sementara itu, Lurah Cempaka Putih Timur Shinta Purnama Sari mengapresiasi kegiatan warung cilik yang digagas PPLIPI bagi warga masyarakat yang terdampak Covid-19.

Dalam kegiatan ini, Shinta meminta kepada warganya untuk juga membawa dua sampai tiga botol plastik 600 ml sebagai edukasi bahwa nilai jual dari limbah ada dan untuk mengurangi sampah di wilayah.

"Terkait Pergub 77 tahun 2020 tentang pengelolaan sampah di Kecamatan Cempaka Putih kami secara keseluruhan menjadi pilot projects untuk program tersebut maka saya sarankan selain mengedukasi warga bahwa nilai jual dari limbah ada dan untuk mengurangi sampah di wilayah," katanya.

"Jadi dengan membawa limbah sampah plastik ukuran 600 ml dua sampai tiga botol dan membawa uang Rp 5.000 warga bisa mendapatkan lauk dan sayur ditambah tahu tempe serta air mineral," imbuhnya.

Shinta mengungkapkan, kegiatan warung cilik ini akan berpindah tempat setiap sebulan. Kemungkinan Kelurahan Cempaka Putih Timur juga akan mencari CSR guna membantu warga kurang mampu yang terdampak Covid-19.