200 Peserta Ikut Pembinaan dan Pelatihan Mendongeng di Kantor Wali Kota
Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo
Sebanyak 200 peserta yang terdiri dari Guru, Kader PKK, serta pengelola perpustakaan sekolah mendapat pembinaan dan pelatihan mendongeng dalam rangka sosialisasi budaya baca dan literasi, di Ruang Serbaguna Utama, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Kamis (21/7).
Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan, mendongeng bisa menjadi salah satu strategi untuk pengembangan kapasitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada jajaran pendidikan Sekolah Dasar (SD).
"Mendongeng merupakan cara yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada peserta didik menggunakan ornamen atau figur yang layak untuk diteladani, sehingga mudah dipahami," katanya.
Dhany mengungkapkan dalam kegiatan yang diinisiasi Suku Dinas Perpustakaan dan Arsip (Sudin Pusip) ini para peserta dapat menumbuhkan minat dan budaya membaca serta literasi.
"Dengan membaca dan berliterasi akan menambah wawasan bagi peserta didik yang pada akhirnya dengan wawasan yang dimiliki dapat mengembangkan diri menjadi manusia unggul," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Suku Dinas Perpustakaan dan Arsip (Pusip) Kota Administrasi Jakarta Pusat Irwan Septinadi menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan teknik mendongeng bagi guru, kader PKK, dan pengelola perpustakaan.
"Mereka ini merupakan garda terdepan bagi pelaksanaan pendidikan anak, sehingga minat baca dan budaya literasi itu ditanamkan sejak dini untuk anak-anak dengan cara mendongeng," jelasnya
"Dengan teknik mendongeng yang baik diharapkan apa yang ingin disampaikan kepada peserta didik bisa sampai dan diterima dengan baik," imbuhnya
Irwan menuturkan, ini merupakan tahun pertama Sudin Pusip menyelenggarakan pembinaan dan pelatihan, nantinya akan dijadikan agenda rutin tahunan. "Ini salah satu rangkaian yang telah kita lakukan, tanggal 5 kemarin kita latih pengelola RPTRA, dan tanggal 6, bagi kader PKK," tuturnya.
Sementara itu, Guru SDN Bendungan Hilir (Benhil) 12 Arti yang merupakan salah satu peserta pembinaan dan pelatihan ini mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. Menurutnya kegiatan ini dapat menambah inspirasi para guru-guru yang menjadi penanggung jawab literasi di sekolah.
"Semoga ke depan kegiatan ini tidak hanya sekedar mendengarkan tetapi juga berinteraksi, praktek secara kelompok, dan lebih rutin menyelenggarakan kegiatan seperti ini," ucapnya.
Arti menambahkan, kegiatan literasi di sekolahnya cukup aktif sehingga pelatihan ini sangat dibutuhkan. "Kalau di sekolah literasi menjadi kegiatan pembiasaan di setiap hari Kamis, selain membuat gambar bercerita, games membaca rambu lalu lintas, kita juga aktif dalam kegiatan membaca Jakarta," tandasnya.