Anies Baswedan Resmikan Monumen Tritura di Taman Menteng

Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo

Monumen Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) Aktivis Angkatan 66 di Taman Menteng. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dalam peresmian relokasi Monumen Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) Aktivis Angkatan 66 di Taman Menteng, Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/10) sore.

Anies mengatakan pemindahan ini dilakukan karena monumen 66 yang awalnya berada di tepian Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan Lokasinya tertutup dengan Halte Transjakarta dan pondasi rel LRT Jabodetabek, sehingga kehadirannya sebagai monumen berkurang efektifitasnya.

"Monumen itu salah satu tugasnya adalah memberikan peringatan, ada sebuah bangunan yang kita lihat lalu kita teringat, maka perlu direlokasi. Alhamdulillah memang prosesnya panjang mengikuti prosedur, dan bulan Juli akhir lalu tuntas sudah terelokasi di sini, akhirnya pada tanggal 5 Oktober ini kita sama-sama resmikan relokasi itu," katanya.

Dalam sambutannya, Anies juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran yang terlibat dibalik layar dalam proses pemindahan Monumen 66 tersebut.

"Kalau boleh saya sampaikan terima kasih seluruh jajaran yang terlibat, walaupun pidato di sini hanya satu dua orang tapi dibelakang ini semua ada begitu banyak orang berikan tepuk tangan bagi mereka yang terlibat," ucapnya.

"Izinkan kami menyampaikan terima kasih, kami sebagai generasi berikutnya merasakan perjuangan bapak atau ibu yang hari ini ikut duduk bersama kita (Aktivis 66)," imbuhnya.

Untuk diketahui, dalam peresmian ini, Anies mendapat piagam penghargaan dari DPD RI yang diserahkan langsung oleh Anggota DPD Fahira Idris.

Turut  hadir dalam peresmian tersebut, Aktivis 66 Akbar Tanjung, Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) DKI Iwan Henry Wardhana, Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho, Ketua Umum Laskar Ampera Arief Rachman Hakim Gerakan 66 Abdul Muis, Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin, dan perwakilan aktivis angkatan 66.