Cegah DBD, RW 03 Pegangsaan Minimalisir Penggunaan Fogging

Reporter: Maulana  | Editor: Andreas Pamakayo

PSN di Kelurahan Pegangsaan. Foto: Malik Maulana

Memasuki musim penghujan, perkembangan nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah (DBD) umumnya disinyalir mengalami peningkatan. Hal tersebut terjadi karena nyamuk akan bertelur pada genangan air yang biasanya muncul pada benda benda yang dapat menampung air hujan.

Seperti RW 03 Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat yang tiga orang warga yang terkena DBD memiliki gejala mirip tipes tersebut.

"Kebetulan di RW 03 ini ada tiga kasus, tapi yang sudah jelas ada dua orang terkonfirmasi DBD. Dengan keterangan satu sembuh, yang satu masih di rumah sakit, dan yang satu lagi masih menunggu hasil apakah terdeteksi keluhan lain," ujar Lurah Pegangsaan Parsiyo dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di RW 03, Jumat (21/1).

Berdasarkan kondisi tersebut, Parsiyo terus mendorong warga di wilayahnya untuk rutin melakukan kegiatan PSN dengan mengerahkan kader Jumantik yang menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan DBD di tengah masyarakat.

"PSN itu adalah wahana atau sarana bertemu dengan warga, terutama pengurus RW/RT dan para kader untuk menyampaikan arahan dari pimpinan terkait musim hujan. Untuk itu, kita akan rutin meninjau PSN," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua RW 03 Pegangsaan Hartono menambahkan, diduga mereka terkena DBD dari luar wilayah RW 03. Karena setelah dilakukan tindak lanjut oleh pihak Puskesmas Kecamatan Menteng tidak ditemukan adanya jentik nyamuk di wilayah RW 03.

"Alhamdulilah sampai saat ini tidak ditemukan (jentik), ada kemungkinan kena dari luar karena dua orang memiliki riwayat perjalanan ke luar," ujar Hartono.

Dalam kesempatan tersebut, Hartono juga mengaku akan mengurangi penggunaan fogging dalam kegiatan PSN. Pemeriksaan jumantik secara mandiri lebih diutamakan untuk pencegahan.

"Karena menurut edukasi dari puskesmas kecamatan, fogging tidak dianjurkan karena mengandung bahan-bahan yang kurang bagus untuk manusia jika dilakukan secara terus menerus," pungkasnya.