Digital Marketing Jadi Strategi Pelaku UMKM Kembangkan Usaha

Reporter: Farandy Purba | Editor: Andreas Pamakayo

Bimtek pengembangan usaha terpadu di Hotel Acacia. Foto: Malik Maulana

Perkembangan dunia usaha baik dalam bentuk korporasi besar maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kini didorong untuk memanfaatkan digital marketing guna memperluas pasar dan menyesuaikan kebutuhan konsumen.

Digital Marketing menjadi sangat penting karena dapat memberi pengetahuan kepada para pelaku UMKM mengenai cara maupun tahapan dalam memperluas jaringan konsumen melalui pemanfaatan teknologi digital dalam memasarkan produknya, sehingga dapat meningkatkan keunggulan bagi UMKM itu sendiri.

Suku Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Kota Administrasi Jakarta Pusat sebagai salah satu pengampu Jakpreneur mengambil peran untuk membantu pengembangan usaha para anggota binaannya dengan menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) Pengembangan Kewirausahaan Terpadu dengan tema Digital Marketing, Strategi Pemasaran Produk UMKM pada tanggal 14-15 November 2022 di Hotel Acacia, Kramat, Kecamatan Senen.

"Ini merupakan kegiatan bimbingan teknis yang setiap tahun kita adakan untuk pelaku wirausaha baru khususnya di Jakarta Pusat, di mana masing-masing kami sebagai pengampu Jakpreneur memiliki tugas dan fungsi untuk membina mereka," ujar Kasudin Parekraf Kota Administrasi Jakarta Pusat Shinta Nindyawati, Senin (14/11).

Shinta melanjutkan, strategi digital marketing perlu dilakukan untuk memudahkan para binaan masuk kedalam market place demi memasarkan produknya. Dalam bimtek ini, pihaknya menyediakan narasumber yang memang sudah lama berkiprah dibidang ekonomi kreatif sehingga dapat membekali para peserta untuk membuat produknya menjadi lebih bagus dan diminati masyarakat.

"Karena memang kita ajarkan mereka untuk pertama fotografi, kemudian nanti pembuatan dalam bentuk instagram, kemudian dalam bentuk sosial media lainnya misalnya tiktok dan sebagainya. Ini adalah salah satu sarana promosi yang paling cepat dan mungkin paling murah karena bisa menggunakan hp," terang Shinta.

Selain digital marketing, materi penting yang diberikan dalam bimtek ini adalah teknis dasar pengembangan usaha seperti pendaftaran nomor induk usaha, pengetahuan tentang Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan cara pendaftaran perizininan di PTSP.

"Semoga para peserta bisa mendapatkan manfaat yang banyak, selain dari menambah wawasan tadi, saya juga menekankan jejaring, karena jejaring itu perlu untuk bermitra dengan para pelaku lainnya. Manfaatkan juga ini sebagai ajang silaturahmi dan juga sebagai membangun jejaring antar pelaku ekraf," harap Shinta.

Hal senada diungkapkan Nurina salah satu narasumber dalam bimtek ini, ia melihat para pelaku UMKM sebenarnya sudah memiliki dasar digital marketing, namun belum up to date dengan trend, sehingga penting dilakukan pembangunan literasi digital.

"Sangat sangat penting (digital marketing), apalagi 2023 ya kita menghadapi globalisasi di mana produk produk luar negeri gampang masuk ke Indonesia, sementara produk temen temen UMKM kalo ga siap dengan digital maka ga bisa bertahan atau bahkan tidak bisa merambah ke negara lain," kata Nurina yang juga berprofesi sebagai Kepala Unit Pusat Studi Kewirausahaan Universitas Persada Indonesia YAI.

Ia berharap dengan adanya bimtek ini dapat menambah wawasan para peserta mengenai pengembangan dunia usaha, dan tentunya berpengaruh terhadap peningkatan penghasilan sebagai seorang pengusaha.

Menurut Andi, pelaku usaha kopi binaan Jakpreneur Sudin Parekraf mengatakan, penyelenggaran bimtek sangat positif, dan pengembangan usaha melalui digitalisasi sangat membantu penjualan produk.

"Sangat membantu, karena dari segi digital marketingnya kita dijelaskan buat perkembangan usaha kita kedepannya. Dikasi tau apa aja yang dibutuhkan, dikupas tuntas dari bimtek ini," ujar Andi.