Gerakan Kesadaran Masyarakat Kelola Sampah Ditumbuhkan
Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan adanya gerakan menumbuhkan kesadaran masyarakat mengelola sampah, baik dilakukan dari diri sendiri maupun melalui kolaborasi untuk mengurangi volume sampah.
Demikian dikatakan Anies Baswedan saat membuka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022, di Tempat Pembuangan sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Senin (21/2).
Kegiatan peringatan HPSN ini diselenggarakan secara hibrid. Selain dari TPST Bantargebang, enam wilayah kota dan kabupaten administrasi juga mengikuti acara ini secara daring.
“Gerakan itu artinya kepemilikan atas masalah yang ada pada semua pihak dan semua pihak dipanggil untuk terlibat, terpanggil untuk berbuat dalam mengurangi volume sampah,” kata Anies.
Bagi warga Jakarta, Anies menambahkan, diwajibkan memilah sampah sejak dari rumah dan mengeluarkan sampah sesuai jadwal pengangkutan. Hal ini tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 77 Tahun 2020 tentang pengelolaan sampah lingkup RW.
Sementara, untuk di wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat pemilahan dan pengangkutan sampah terjadwal juga sudah dilakukan, salah satunya dari warga Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang.
Lurah Gelora Nurul Huda mengungkapkan, dari dua RW yang ada di wilayahnya sudah memiliki pengelolaan sampah yang baik. Hal tersebut dikarenakan pihaknya rutin mensosialisasikan pemilahan dan pengangkutan sampah terjadwal pada seluruh RW.
Tak hanya di lingkup RW, lanjutnya, perkantoran di wilayahnya pun turut melakukan pengolahan sampah dengan baik. "Di sini banyak perkantoran, kita datangi satu persatu dan lingkungan RW kita sambangi untuk mengingatkan mereka kembali terkait pengelolaan sampah mulai dari ujungnya. Agar masyarakat bisa memilah sampah dengan baik," ungkapnya saat dihubungi, Senin (21/2).
Menurutnya, pemilahan sampah tersebut selain menguntungkan juga dapat mengurangi sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang. "Sampah-sampah yang bisa dijual dipisahkan sehingga mengurangi sampah yang dikirim ke Bantargebang. Saat ini sudah berkurang 30 hingga 35 persen," ucapnya.
Ia menambahkan sampah-sampah plastik yang dikumpulkan ke bank sampah yang ada di tiap RW ataupun kelurahan akan dijual ke pengepul.
"Nanti kita jual ke pengepul, hasilnya diberikan lagi PPSU kalau di kelurahan, kalau di RW diberikan ke masyarakat lagi untuk beli apa saja, misalnya alat kebersihan atau apapun," tambahnya.
Nurul mengaku bahwa salah satu dari RW di lingkungannya menjadi juara favorit pengelolaan sampah tingkat Kecamatan Tanah Abang. "Kita produksi Eco Enzyme dari sampah organik dan wilayah Kelurahan Gelora dapat Juara Terfavorit Tingkat Kecamatan Tanah Abang," ungkapnya.
"Semoga dengan kesadaran dari masyarakat akan pemilahan sampah membuat lingkungan jadi bersih dan pembuangan sampah ke Bantargebang terus berkurang," tutupnya.