Ini Penyebab Tingginya BOR di Jakarta Pusat

Reporter: Maulana  | Editor: Andreas Pamakayo

Ilustrasi. Foto: Annisa Qurrotul Aini

Kasus Covid-19 diberbagai daerah mengalami kenaikan tak terkecuali di wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Saat ini angka keterisian tempat tidur isolasi atau Bed-Occupancy-Rate (BOR) bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di seluruh rumah sakit Jakarta Pusat mencapai 77,2 persen dan keterisian ICU mencapai 29,8 persen.

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengatakan, angka tersebut dikarenakan wilayahnya terdapat Rumah Sakit Pemerintah Pusat yang menjadi rumah sakit rujukan.

"Di sini ada rumah sakit skala pusat, mungkin banyak sekali yang dirujuk ke rumah sakit pusat seperti, RSPAD maupum RSCM sehingga angkanya pun menjadi lebih tinggi," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (9/2).

Dhany menjelaskan banyak pula masyarakat yang bergejala ringan langsung ingin dirawat di rumah sakit. "Ada juga yang baru keluhan sedikit saja inginnya dirawat di rumah sakit, bahkan ketika diminta ini berbayar dia rela untuk berbayar asalkan ditangani di rumah sakit yang ada," jelasnya.

"Sementara kita mengarahkan ketika gejala ringan atau tanpa gejala disarankan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman)," imbuhnya.

Dhany juga meminta kepada para lurah dan camat jika rumah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala  yang tidak memenuhi standar untuk dilakukan isoman maka diarahkan untuk melakukan isolasi terpusat.

"Jika rumah orang tersebut tidak memungkinkan untuk menjalani isoman maka kita bisa mengarahkan untuk melakukan isolasi terpusat, kebetulan kita memiliki beberapa tepat yang bisa digunakan untuk isolasi terpusat," tandasnya.