Ini Tanggapan Wali Kota Soal Fenomena SCBD

Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo

Ilustrasi. Foto: pusat.jakarta.go.id

Destinasi wisata para remaja ‘Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok’ (SCBD) di terowongan Kendal tengah viral di media sosial beberapa hari belakangan ini.

Menanggapi banyaknya remaja dari luar Jakarta yang kerap mendatangi kawasan Sudirman, khususnya Terowongan Kendal tersebut Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan bahwa fenomena ini memperkuat peran dari Jakarta sebagai sebuah ibu kota.

Menurutnya meskipun ibu kota akan berpindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN), namun sampai saat ini posisi Jakarta itu masih sebagai ibu kota negara.

"Artinya Jakarta ini memang tempat (ibu kota) bagi semua bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kalaupun di situ ada aktivitas anak-anak kita dari wilayah sekitar seperti, Depok, Citayam, Bojong Gede, ya itu memang lumrah. Ya karena di sinilah ibu kota mereka," katanya.

Dhany mengungkapkan ketika ada ruang publik yang diciptakan dengan mengedepankan kesetaraan, tentunya kewajiban kita adalah untuk ikut memeliharanya.

"Karena memang setting Dukuh Atas itu tidak untuk memproduksi sampah, maka tidak disediakan tempat-tempat sampah makanya tidak diimbau untuk membuang sampah di sana. Kalaupun ada sampah kecil-kecil ya kantongin, makanya tidak di-setting untuk makan minum di situ, di sana memang untuk berinteraksi secara penuh kesetaraan," ungkapnya.

Selain tidak membuang sampah, Dhany juga mengimbau tidak melakukan aktivitas yang mengganggu kesehatan seperti merokok. "Kita ingin menciptakan kawasan-kawasan yang dibangun sebagai ruang ketiga itu benar-benar mencerminkan sebuah kawasan yang sehat, bersih, dan merupakan wadah bagi masyarakat melakukan interaksi sosial," ucapnya.

"Makanya ini terbuka untuk siapa saja, demokratisasi di Sudirman. Kita sebagai warga negara, sebagai masyarakat, sebagai orang yang memiliki kepentingan di sana harus sama-sama ikut menjaga. Setidaknya, misi untuk membangun ruang publik yang penuh kesetaraan bisa kita wujudkan bersama," imbuhnya.

Dhany melanjutkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat telah membuat posko terpadu di tiap-tiap titik untuk menjaga ketertiban, keamanan dan kenyamanan.

"Ketika itu sudah melewati jam seperti malam minggu kemarin itu jam 10, jam 11 aja kita sudah bubarkan bersama dengan Satpol PP provinsi. Harapannya kita ingin membangun ruang publik yang bisa dinikmati, memenuhi syarat standar kesehatan dengan interaksi yang wajar dan positif. Makanya, kalau sudah di atas jam 10 sudah tidak ada aktivitas sebaiknya sudah kembali ke rumah masing-masing. Sehingga aktivitas pembersihan bisa dilakukan secara optimal," tandasnya.