Jadi Ketua PKK Jakpus Gajinya Berapa?
Reporter: Kominfotik JP | Editor: Kominfotik JP
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh bang Adam
Host: Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat datang Ibu Ucu Jamilah Sukma di acara JPodcast, kita ngobrol-ngobrol santai aja nih bu, anggap aja di rumah sendiri ya bu ya
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Oke, apa kabar nih bang Adam?
Host: Alhamdullilah baik, ibu gimana bu kabarnya?
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Sehat alhamdulillah baik dan masih semangat
Host: Mantab, ceria banget nih bu kayaknya hari ini
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Insya Allah sehat
Host: Bu kita langsung aja ngobrol-ngobrol santai nih bu, boleh ya saya tanya soal keseharian ibu, kalo saya perhatiin bu kayaknya sibuk terus ya bu ya?
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Iya nih bang Adam, kalo cerita sedikit selama saya kurang lebih di tanggal 5 Maret itu dikukuhkan atau dilantik menjadi ketua tim TP PKK, jadi selama saya menjadi istri wali kota, ada beban atau tanggang jawab di pundak saya yang ex office sebagai istri wali kota itu di antaranya sebagai ketua tim para PKK, kemudian ketua Dharma wanita persatuan, dekranasda dan menjadi Bunda Paud-nya Kota Administrasi Jakarta Pusat
Host: Oh banyak juga ya bu ya, itu dari beberapa jabatan itu mana bu yang paling membutuhkan perhatian dan waktu dari ibu?
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Tentunya ini beda proporsinya, kalo cerita PKK ini fokusnya emang dari oleh dan untuk masyarakat nih gitu ya yang sasarannya keluarga, sehingga ini salah satu manfaat bahwa saya bisa dekat dengan masyarakat dan kader-kadernya juga luar biasa aktif, sehingga masyarakat yang ada di wilayah itu bisa lebih mudah terdeteksi. Jadi kegiatannya juga beragam dari mulai pendidikan, kesehatan, PHBS, kebersihan, vaksininasi pokoknya semua ada di situ di masyarakat.
Host: Macam-macam ya bu
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Sehingga mungkin kegiatannya lebih banyak dan ini sebenarnya manfaat buat saya bisa lebih dekat lagi dengan masyarakat
Host: Kader PKK ada berapa bu di wilayah Jakarta Pusat
Ucu Jamilah (IstriWalikota): Haduh, gak kehitung nih karena sampai dasawisma bang, sampai ke dasawisma yang dasawisma saja sudah 7.000 sekian, itu dasawisma belum PKK kelurahan, PKK RW, PKK RT, itu memang untuk mendeteksi keluarga itu perlu kader-kader yang dekat dengan masyarakat. Kalo dharma wanita berbeda bang, ini memang kita pendekatannya istri-istri pegawai. Jadi kita bagaimana bisa mendekat, menjalin kekompakkan di anggota istri pegawai itu di dharma wanita persatuan, dan bagaimana saling mendukung agar suaminya bisa bekerja dengan baik, saling menguatkan lah ya, itu wadahnya di dharma wanita persatuan, nah berbedakan. Ini juga unik nih kalo Dekranasda pasti berbeda, judulnya aja Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah), karena sasarannya para pengrajin nah ini juga kita di Jakarta Pusat, merangkul semua pengrajin-pengrajin yang ada di Jakarta Pusat. Mungkin kita tidak hanya menutup anggota dekanasdra yang ada di Jakarta Pusat tetapi semua yang lagi belajar, lagi mau menata menjadi pengusaha, mau belajar kerajinan-kerajinan, kita juga mengajak untuk masuk menjadi anggota dekranasda. Nah kalo Paud nih bang, jangan diremehin Paud nih anak-anak, kesannya kecil gitu ya tapi anak-anak ini kita ingin menghantarkan anak-anak usia dini itu menjadi anak-anak di masa emas di tahun yang akan datang. Jadi kita kerja samanya sebagai Bunda Paud kita bisa mempromosikan kita ada satu tahun yang wajib sebelum SD. Nanti, kita biasanya kerja sama dengan Sudin Pendidikan. Kita juga kerja sama dengan Himpaudi, ada Ikra itu Raudhatul Athfal dan ada IGTK itu biasanya negeri-negeri yang seperti itu, swasta-swasta tapi tetap di bawah usia SD. Jadi walaupun sasarannya anak-anak tetapi bagaimana kita mengajak anak-anak itu yang berkualitas, tentunya kita guru-gurunya juga harus berkualitas. Ini juga didukung sama kita sebagai istri walikota untuk memberikan dukungan untuk menghantarkan anak-anak yang berkualitas, jadi porsinya beda gituya bang.
Host: Menarik ya bu, banyak peran yang ibu jalankan gitu ya. Oke bu sebelum kita lanjut diskusi coba kita main games dulu bu. Saya mau lihat ada beberapa peran ibu.
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Jadi deg-degan nih
Host: Saya akan ajukan beberapa pertanyaan ibu jawab cepat aja
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Iya siap, jangan susah-susah ya bang
Host: Siap, pertanyaan pertama nih bu Pokja 3 PKK membidangi urusan apa?
Ucu Jamilah (Istri Walikota):Pertanyaan gampang, pangan, sandang dan tata laksana, jadi masalah kepanganan ada di pokja 3.
Host: Mantab, pertanyaan kedua, siapa nama Ketua DWP Provinsi DKI Jakarta?
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Komariah Marullah Matali
Host: Mantab, pertanyaan selanjutnya, apa kepanjangan dari Dekranasda?
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Dewan Kerajinan Nasional Daerah
Host: Mantab yang terakhir nih bu, Sudin apa yang menkoordinasikan Bunda Paud?
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Pastinya Sudin Pendidikan
Host: Oke mantab bu pertanyaannya benar semua, oke kita lanjut lagi ya bu diskusinya. Dari berbagai peran ibu tadi bagaimana cara ibu membagi waktu untuk keluarga di tengah kesibukan tersebut bu?
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Iya, karena tadi saya cerita berbeda porsinya PKK, Dharma Wanita, porsinya Dekranasda, dan porsinya di Bunda Paud, tentunya nih Insya Allah kita berusaha untuk mengupayakan bagaimana bisa menjalankan tanggungjawab itu, dijalani dengan baik. Sehingga kita juga memberikan pengertian kepada anak-anak bang, bahwa ibunya itu punya tanggungjawab tidak hanya sebagai istri, tidak hanya sebagai ibu tapi ada beban yang harus dijalankan untuk masyarakat. Mudah-mudahan sih anak-anaknya juga sudah paham, bilangnya sih kalo saya pergi itu “mama kerjaya?” gitu, jadi kalo kerja udah aman, bahwa saya itu bukan bekerja ya istilahnya melayani, karena kita melayani masyarakat, bekerjanya untuk melayani masyarakat dan kita juga berbagi dong untuk anak-anak, misalnya dari jam maghrib itu sampai tidur itu memang haknya anak-anak. Jadi mau bermain, mau belajar, mau bercerita, mau apa aja sampai tidur itu biasanya saya temani.
Host: Jadi anak-anak enggak ada yang protes nih bu selama ini bu?
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Sebenarnya protes, “mama ini ada PR apa?” gitu tapi biasanya Nisa juga bantuin kalo ada PR nih
Host: Oke bu ini kan bentar lagi nih tanggal 22 Desember ya bu, beberapa hari lagi kita akan memperingati Hari Ibu, dengar-dengar bakal ada acara istimewa nih bu, kolaborasi dari Dekranasda, boleh diceritain bu?
Ucu Jamilah (Istri Walikota):Oke jadi Insya Allah nih bang Adam, betul kita akan ada event di tanggal 22, jadi tidak hanya 22, 21 22, ada event bahwa Dekranasda se- Jakarta Pusat Bersama dengan Pemerintah Kota Administasi Jakarta Pusat dan berkolaborasi dengan FORSEAA untuk melaksanakan kegiatan fashion show, mungkin karena Dekranasda lebih kekerajinan gitu ya jadi mungkin yang diangkat itu kegiatannya ada fashion show tapi disitu banyak kegiatan yang akan dilaksanakan di tanggal 22
Host: Di mana bu itu acaranya bu?
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Insya Allah di Taman Sumenep Menteng
Host: Fashion show di taman unik nih bu, biasanyakan kalo fashion show itu di hotel atau yang pake red carpet, Gedung-gedung, ini kalo di Taman Sumenep gimana nih bu? Kayaknya ini sesuatu yang unik nih bu
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Dan mungkin beda, tidak hanya beda, tidak hanya unik di taman, Insy Allah juga nanti bang, kita akan mengundang para duta-duta besar sahabat yang ada di Jakarta yang tinggal di Jakarta. Jadi nanti kegiatannya mereka akan diundang melihat hasil karya atau kegiatan-kegiatan UMKM yang ada di Jakarta Pusat
Host: Selain fashion show, ada acara apa lagi itu bu, dua hari itu acaranya ya?
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Insya Allah nanti di 21 dan 22 itu adalah rangkaian yang memang sudah diatur, sudah kegiatannya, sudah dipersiapkan dan kegiatannya itu mungkin kalo cerita kolaborasi nih bang, tidak hanya kolaborasi dengan FORSEAA tapi Insya Allah nanti mudah-mudahan Allah juga mengijinkan tanggal 22 itu akan mengajak kerja sama hotel-hotel di wilayah Jakarta Pusat untuk menyediakan pameran atau menjual karya-karya pengrajin dekranasda yang ada di Jakarta Pusat gitu.
Host: Mantab juga nih bu, jadi kota kolaborasi benar-benar diwujudkan dalam aksi-aksi kolaborasi. Manteb, itu acara yang 21-22, warga umum boleh dating bu?
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Sebenarnya boleh karena kita nanti akan memamerkan tidak hanya kerajinan tapi ada UKM. UKM makanan khas Jakarta, Jakarta Pusat yang akan dipamerkan di kegiatan itu, Cuma karena pandemi gitu bang
Host: Ada pembatasan bu ya
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Iya, tidak bisa mengajak orang untuk banyak-banyak karena kita prokes tetap harus jalan
Host: Bu tadi kalo gak salah ibu sempat nyebut ada kolaborasi dengan FORSEAA, itu apa ya bu? Saya baru dengar nih bu
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Karena saya juga baru tahu nih bang, ketemunya itu kurang lebih 3 bulan lalu dengan Pak Niko dengan Dubesnya Seasell bahwa FORSEAA itu Forum of Small Medium Economic Africa ASEAN, jadi kalo mungkin diterjemahkan FORSEAA itu UMKM-nya Afrika ASEAN, jadi usaha-usaha kecil yang ada di negara Afrika dan ASEAN.
Host: Kerja sama antara negara gitu ya bu Afrika dengan ASEAN, bakalan go internasional dong nih bu Dekranasda Jakarta Pusat
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Iya Insya Allah jadi kita mungkin karena FORSEAA memang negara sahabat sehingga kita jadi kita mengundang ibu-ibu, istri-istri dubes yang ada di Jakarta Pusat
Host: Sekarang kita Kembali ke soal Hari Ibu, menurut ibu, menurut bu wali, gimana sih bu posisi seorang ibu dalam keluarga?
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Jadi ibu itu kalo memang sudah berkeluarga ya, peran yaitu sangat banyak di keluarga. Tentunya sebagai ibu bagi anak-anaknya, jadi kalo seandainya ibunya berkualitas, kalo saya mungkin okelah sekolah tinggi S1-S2, tapi kalo memang untuk di rumah itu didikan untuk anaknya, jadi boleh perempuan-perempuan juga tinggi jadi bisa mengajarkan anak-anaknya yang berkualitas. Karena anak-anak yang bisa di didik ibunya dengan baik karena pendidikan atau madrasah yang pertama itu ya memang di rumah. Tentunya ibu, kalo memang ibunya bisa mendidik dengan baik akhlaknya, pendidikan agamanya, kasih sayangnya juga tercurahkan untuk anaknya sehingga anak-anaknya kalo keluar dari rumah itu bisa menjadi generasi-generasi yang baik, yang bagus gitu ya di masa yang akan datang.
Host: Ibu anaknya cowok semua ya bu? Gimana itu bu tantangannya punya anak cowok semua?
Ucu Jamilah (Istri Walikota): saya kadang kelewatan, keteteran bang, karena mainnya itu fisik, terus gak ada yang main masak-masakan itu gak ada bang
Host: Kemaren sempat lihat di story IG ibu, kayaknya anak-anak lagi main berantem-beranteman sama bapak ya bu?
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Kan mainnya seperti itu maunya begitu, semuanya senang, mungkin menarik kalo laki-laki begituya bang
Host: Kalo saya anaknya cewek semua bu jadi gak tau nih, jadi kalo anak cowok gitu bu mungkin karena emang secara fisik dia butuh aktivitas fisik memang disalurkan seperti aktifitas itu kali ya bu supaya dia gak yang lain-lain
Ucu Jamilah (IstriWalikota): Betul, permainannya kebetulan anak-anak emang senang yang seperti itu ya tidak yang main kalem gitu, semuanya senang yang fisik tuh bang, kalo misalnya sayatanya “mau les apa nih?” pasti mau bola, mau apa sih silatnya kemaren si abang tuh, pokoknya yang gitu-gitu, gak ada yang mau main piano, gak ada tuh
Host: Gak keren buat anak laki gitu kali ya, masih terkait peran ibu tapi kita bergeser, tadikan peran ibu di rumah tangga di keluarga nah kalo buat lingkup yang lebih besar di masyarakat dan bangsa gimana menurut ibu peran perempuan?
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Oke, jadi tadi saya sampaikan bahwa salah satu tujuan pembangunan Indonesia itu kan memang kesetaraanya, kesetaraan itu, kita bisa setara kalo perempuan juga menunjukkan kualitasnya sehingga saya mengajak semua perempuan untuk membawa diri untuk lebih baik, berkualitas, menjadi perempuan yang ayo sekolah, ayo cari ilmu yang banyak, baca buku sehingga kita bisa setara dengan laki-laki. Dan ini tadi saya sampaikan bahwa ini terbukti bahwa perempuan bisa setara di Indonesia. Terbukti ada mentri-mentri yang sudah dijabat oleh perempuan kemudian kalo di DKI juga banyak kepala dinas yang perempuan, Kepala Dinas Kesehatan, Kominfo, banyak perempuan, asisten juga perempuan, Insya Allah di Indonesia banyak peran-peran perempuan yang bisa setara dengan laki-laki.
Host: Oke bu, sekarang saya mau nanya yang agak rahasia nih, boleh ya bu? Ibu menjadi Ketua TP PKK, Ketua DWP, Dekranasda, ibu dapat bayaran gak bu dari posisi tersebut? Mungkin orang penasaran nih bu?
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Bayarannya banyak, Insya Allah saya mungkin kalo bayaran dalam materi itu mungkin tidak ya bang, tetapi dengan pengalaman, dengan saya berusaha untuk belajar banyak, ilmunya juga banyak, mengenal banyak orang juga itu merupakan suatu bayaran yang mahal buat saya karena pengalaman ini ilmu-ilmu yang mungkin tidak semua orang bisa dapat, nah ini mungkin bayaran-bayaran yang tidak ada nilainya dan lebih ke itu tadi saya lebih kebersyukur saja apa yang menjadi tugas-tugas saya.
Host: Mungkin bayarannya juga pahalaya bu. Oke ini terakhir bu, mungkin ada kesan pesan yang ingin ibu sampaikan untuk pemirsa kita di Jakarta Pusat khususnya untuk para ibu dan kaum perempuan di Jakarta bu?
Ucu Jamilah (Istri Walikota): Untuk warga Jakarta Pusat kita sebagai perempuan tentunya bangga dengan apapun peran perempuan itu sangat berpengaruh dan sangat diperlukan untuk bangsa kita. Jadi karena peran perempuan juga sangat banyak dan pengaruhnya sangat banyak, terus kita belajar apapun yang kita pelajari tidak melulu mungkin masakkan, politik, ayo kita melek politik juga tidak apa-apa karena ilmu yang kita dapat Insya Allah bermanfaat dan kebetulan tanggal 22 di bulan ini kita akan ada even atau ada hari kebesaran kita sebagai ibu, saya ingin mengucapkan Selamat Hari Ibu untuk ibu-ibu yang ada di Indonesia dan khususnya para ibu yang ada di Jakarta Pusat.