Milad ke-44 Masjid Istiqlal, Jadi Oase Spiritual di Tengah Masyarakat Metropolitan

Reporter: Maulana  | Editor: Andreas Pamakayo

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Irwandi menghadiri Milad ke-44 Masjid Istiqlal, di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Selasa (22/2).

Milad ke-44 Masjid Istiqlal ini mengangkat tema 'Siap Menuju Pengelolaan Masjid yang Modern Amanah Terukur Akuntabel dan Profesional' (MANTAP).

Dalam sambutannya, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengungkapkan, hari ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Masjid yang berdiri sejak 1978 karena bisa merayakan milad dengan suasana yang baru yaitu 'New Istiqlal'.

"New Istiqlal adalah bukan hanya bangunan yang baru tetapi program-program Masjid Istiqlal benar-benar menampilkan sesuai arahan Bapak Presiden yaitu, proaktif mengantisipasi perkembangan zaman pada masa depan," ungkapnya.

Menurutnya, para pengurus Masjid Istiqlal sudah melakukan rapat kerja untuk menjadikan Istiqlal sebagai kiblat peradaban Islam masa depan.

"Ada 44 program prioritas Masjid Istiqlal di antaranya, melakukan konsolidasi pemberdayaan umat dan menciptakan moderasi umat, terutama umat Islam, dan Masjid Istiqlal menjadi oase spiritual di tengah masyarakat metropolitan," katanya.

Dengan adanya Terowongan Istiqlal, lanjut Nasaruddin, yang baru bukan hanya sebagai lorong penghubung dua rumah ibadah tetapi ada toleransi antar umat beragama. "Terowongan Istiqlal bukan hanya penghubung Istiqlal dan Gereja Katedral tetapi juga ada toleransi, simbol-simbol kemajemukan Bangsa Indonesia," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Irwandi dalam Milad Masjid Istiqlal meminta agar masjid yang baru selesai direnovasi ini bukan hanya sekedar menjadi tempat ibadah tetapi bisa sebagai pembentukan karakter para ulama dan moral Bangsa Indonesia.

"Sesuai arahan presiden, Masjid Istiqlal merupakan tempat kontribusi para ulama dalam menjalin persatuan dan kesatuan. Dengan Istiqlal yang baru kita harapkan pembentukan para ulama-ulama dan pembentukan moral Bangsa Indonesia bisa tercapai," harapnya.