Pemkot Jakpus akan Petakan Data Populasi Kunci HIV pada Agustus Mendatang
Reporter: Nelly | Editor: Iman
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat (Jakpus) bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak dibidang penanggulangan penyakit human immunodeficiency virus (HIV) serta relawan, akan melakukan pendataan populasi kunci HIV di wilayah Jakpus pada Agustus mendatang.
Kepala Seksi (Kasie) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Sudin Kesehatan Jakpus Budi Setiawan mengatakan, pendataan populasi kunci HIV ini akan dilakukan 1-12 Agustus mendatang. Nantinya LSM yang telah bekerjasama dengan pemkot Jakpus akan datang pada hot spot HIV yang sebelumnya telah dipetakan di masing-masing kecamatan. Menurutnya, hot spot ini sudah didata sejak 2018 lalu, sehingga perlu dilakukan pembaharuan data.
“Dari data 2018 ini, kemungkinan ada titik yang bertambah hot spotnya. Sehingga, dari data yang lama tadi kita akan perbaharui lagi dititik tersebut. Selain itu laporan dari camat, lurah terkait adanya hotspot baru, juga bisa kita identifikasi kembali. Benar (atau) tidak angkanya sama, bertambah atau berkurang,” ungkapnya usai pertemuan stakeholder pemetaan dan estimasi populasi kunci HIV, di Kantor Wali Kota, Kamis (28/7).
Budi menjelaskan, dengan melakukan pendataan pada hot spot HIV ini, dapat diketahui jumlah populasi kunci HIV di masing-masing hot spot. Dengan keterbukaan data populasi kunci ini akan mempengaruhi jumlah sasaran HIV yang akan dilakukan intervensi oleh Pemkot Jakpus.
“Intevensi yang pertama, pencegahan, kemudian kita periksa HIV, kemudian surveillance pendataan secara rutin, kemudian selanjutnya penangan kasus. Kalau ada yang positif HIV kita fasilitasi promosi kesehatannya. Jadi dari data populasi kunci ini kita tahu, berapa jumlah sasaran kita yang akan kita promosi kesehatan mengenai HIV,” jelasnya.
Terkait jumlah LSM yang terlibat menurutnya, ada tujuh LSM yang terlibat dalam pendataan ini diantaranya Yayasan Pesona Jakarta, Yayasan Intermedika, Yayasan Kusuma Buana, Yayasan Bandung Wangi, Yayasan Srikandi Sejati, Yayasan Mutiara Maharani, dan Yayasan Kharisma.
Sementara itu, Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Asminkesra) M.Fahmi mengatakan, penanganan dan intervensi HIV bisa dilakukan dan tepat sasaran mana kala data kasus HIV yang didapatkan akurat. Dengan kolaborasinya Pemkot Jakpus dan para LSM ini diharapkan dapat mendapatkan data yang baik, sehingga makin memudahkan mendapatkan data yang akurat. Ke depan, setelah pertemuan ini diharapkan akan ada program kegiatan lainnya untuk melakukan aksi dan intervensi selanjutnya.
“Ketika datanya akurat, maka intervensi yang kita lakuakan tepat sasaran,” katanya.
Kominfotik JP/NEL