Pemkot Jakpus Peringati HPSN Dari Rumah Magot Rawasari

Reporter: Shendy Adam F | Editor: Shendy Adam F

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma menyerahkan penghargaan bagi RW dengan pengelolaan sampah terbaik. Foto: Angga Rizkyanda

Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) diperingati setiap tanggal 21 Februari setiap tahunnya. Pemprov DKI Jakarta menyelenggarakan Festival Kolaborasi Jakarta Sadar Sampah dalam rangka memperingati HPSN tahun ini di Tempat Pembuangan sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Senin (21/2).

Kegiatan peringatan HPSN ini diselenggarakan secara hibrid. Selain dari TPST Bantargebang, enam wilayah kota dan kabupaten administrasi juga mengikuti acara ini secara daring. Untuk wilayah Jakarta Pusat, acara ini dilakukan di rumah magot Rawasari, Cempaka Putih.

“Pengolahan sampah itu tidak hanya di hilirnya, tapi yang penting juga di hulunya,” ujar Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, Dhany Sukma saat ditemui di lokasi. Menurutnya, pengelolaan sampah harus dilakukan di mana saja, mulai dari rumah tangga, tempat usaha dan perkantoran.

Dhany menekankan pentingnya pengurangan produksi sampah dan pemilahan. “Alhamdulillah untuk di Jakarta Pusat dari pemilahan sampah dan pengangkutan terjadwal sudah bisa menurunkan volume sampah harian dari kurang lebih 800 ton menjadi 300 ton per hari,” ucapnya.

Tidak hanya menyaksikan acara yang berlangsung di Bantargebang, di Jakarta Pusat juga dilakukan sejumlah kegiatan. Di antaranya adalah pameran kerajinan hasil sampah daur ulang, serta seremonial penyerahan penghargaan bagi RW dengan pengelolaan sampah terbaik.

RW 04 Kelurahan Cempaka Putih Barat, RW 03 Kelurahan Cikini, RW 03 Kelurahan Pasar Baru, RW 01 Kelurahan Cideng, RW 07 Kelurahan Paseban, RW 08 Kelurahan Cempaka Baru, RW 04 Kelurahan Galur dan RW 010 Kelurahan Kebon Kacang adalah sejumlah RW yang mendapatkan penghargaan ini. Sebagai bentuk apresiasi, turut diserahkan pula tabungan emas dari salah satu kolaborator yaitu Pegadaian.

“Kita berikan apresiasi kepada para pahlawan lingkungan hidup, para Ketua RW yang telah berhasil menggerakkan warga masyarakatnya untuk memilah sampah dari sumbernya. Di samping melakukan sosialisasi, juga membangun komitmen bersama,” sebut Dhany. Ia berharap penghargaan tersebut bisa memotivasi RW-RW lain di Jakarta Pusat untuk dapat mengurangi sampah dari lingkungannya masing-masing.

Pada HPSN tahun ini dilakukan groundbreaking fasilitas refuse derived fuel (RDF) plant untuk mengolah sampah di TPST Bantargebang. Pemprov DKI Jakarta menerima Barang Milik Negara (BMN) dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berupa proyek percontohan pembangkit listrik tenaga sampah berkapasitas energi listrik hingga 700 kilowatt.

Menurut Anies, pengelolaan sampah tidak bisa dilakukan dengan cara lama yang sekadar membuang dan menumpuk ke TPA. "Adapun di sini di Bantargebang, TPST ini bukan lagi sebagai tempat untuk menampung sampah, tapi sekarang sudah mulai bergerak menjadi tempat untuk mengolah sampah. Kolaborasi dengan BRIN untuk mewujudkan sebuah pusat listrik tenaga sampah sebuah fasilitas karya anak bangsa yang alhamdulillah sudah berjalan dan mengelola 100 ton sampah per hari, ini adalah sebuah terobosan yang amat baik," ungkapnya.