Penutupan Jalur Perlintasan Langsung Kereta Api Disosialisasikan

Reporter: Maulana | Editor: Shendy Adam Firdaus

Sosialisasi terkait penutupan Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 16 di Aula Kantor Kecamatan Kemayoran, Senin (24/1). Foto: Malik

Puluhan warga Kelurahan Gunung Sahari Selatan mendapat sosialisasi dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat bersama PT Kereta Api Indonesia terkait rencana penutupan Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 16 di aula Kecamatan Kemayoran, Senin (24/1). JPL 16 sendiri berlokasi di Jalan Bungur Besar.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Administrasi Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Ginting menyampaikan dari hasil sosialisasi ini mayoritas masyarakat mendukung untuk uji coba penutupan pelintasan mulai 1 Februari 2022 mendatang.

"Sosialisasi ini kita lakukan bersama dengan perwakilan warga. Prinsipnya mereka mendukung namun mereka minta untuk diakomodasi kebutuhan akses jalan warga. Jadi kita akan melakukan penutupan pada mobil kendaraan roda dua dan empat, untuk pejalan kaki masih bisa untuk melintas," ucapnya.

Ginting menjelaskan, dalam uji coba selama satu bulan ini akan dilakukan evaluasi setiap minggu. Tujuannya untuk mencari solusi penanganan dari dampak penutupan perlintasan kereta api tersebut. Evaluasi akan dilakukan bersama dengan warga dengan pengecekan dilapangan dan melihat penerapan lalu lintas yang nantinya diberlakukan.

"Harapan kita tidak ada dampak yang berlebih dari uji coba satu bulan kedepan, karena ini kita lakukan untuk keselamatan warga dan penumpang. Jadi kita bekerja sama dengan warga untuk kelancaran uji coba ini," ungkapnya

Sementara itu, Edi Nursalam Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menjelaskan, sosialisasi ini dilakukan secara dua arah untuk menyerap aspirasi masyarakat.

"Alhamdulillah kita sudah melakukan tanya jawab, memang terjadi kesimpangsiuran informasi dengan rencana penutupan ini," jelasnya saat ditemui usai sosialisasi.

Ia pun meminta masyarakat untuk bekerja sama agar penutupan perlintasan ini dapat segera diterapkan karena penutupan perlintasan ini demi keselamatan penumpang dan warga.

"Kami berharap ini bisa segera ditutup karena akan digunakan untuk tempat turun penumpang. Karena peron di Stasiun Kemayoran sangat pendek maka perlu dilakukan perpanjangan. Perpanjangan peron ini dilakukan untuk keselamatan penumpang dan warga sekitar," ujarnya.

Anggota Dewan Kota Jakarta Pusat dari Kecamatan Kemayoran, Nasirman Chaniago yang juga hadir menyambut baik sosialisasi tersebut karena selama ini kurangnya komunikasi sehingga banyak simpang siur  berita yang diterima masyarakat.

"Seharusnya sosialisasi seperti ini dulu baru pasang spanduk, hasil sosialisasi ini akan kita sampaikan ke masyarakat," ucapnya.

Ia pun berharap tuntutan warga mengenai akses melintas untuk orang jangan sampai ditutup.

"Saya lihat dari sosialisasi tadi cukup baik,hanya menutup akses sepeda motor dan mobil, sementara akses masyarakat khususnya pejalan kaki tidak ditutup sehingga masih memungkinkan beraktivitas. Kita lihat uji coba seperti apa. Jika sesuai komitmen kita dukung, dewan kota akan mengawal ini bersama-sama,"tutupnya.