Percepatan Capaian Vaksinasi Booster, Pemkot Jakpus Gelar Advokasi dan Sosialisasi
Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo
Guna melakukan percepatan vaksinasi dosis ketiga atau Booster, Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat menggelar advokasi dan sosialisasi, di Ruang Rapat Sekko I, Lantai 2, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang 1, Gambir, Kamis (14/4).
Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Setko Jakarta Pusat M Fahmi menjelaskan, koordinasi ini dilaksanakan karena melihat pergerakan vaksinasi Booster tidak secepat pergerakan vaksinasi dosis pertama ataupun kedua.
Menurutnya, kebijakan vaksinasi booster menjadi salah satu syarat masyarakat yang ingin mudik tanpa tes antigen memang berdampak pada peningkatan vaksinasi. Namun, bagi warga asli Jakarta yang tidak mudik tingkat vaksinasi Booster cenderung menurun.
"Untuk menjaga semangat itu agar percepatan vaksinasi Booster berjalan seperti vaksin pertama dan kedua, kita melakukan advokasi ini dengan tujuan mempercepat cakupan masyarakat, kegiatan ini melibatkan Camat, puskesmas, RSUD, TNI-Polri," ucapnya.
Melibatkan camat dalam kegiatan ini, kata Fahmi, untuk menggerakkan warga melakukan vaksinasi di sentra-sentra vaksin, sementara puskesmas dan RSUD untuk memperluas cakupan vaksinasi.
"Kalau tadinya dua titik menjadi lima titik, kalau tadinya waktu pelaksanaanya pagi, sore juga, kalau perlu malam juga, dalam rangka mengejar cakupan vaksinasi booster," katanya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat Erizon Safari mengungkapkan, jumlah capaian vaksinasi Covid-19 di wilayah Jakarta Pusat berdasarkan faskes sampai 9 April 2022 untuk Booster sebanyak 523.279 orang atau 61 persen dari total penduduk di Jakarta Pusat.
Namun, lanjutnya, capaian vaksinasi Covid-19 di wilayah Jakarta Pusat berdasarkan faskes Kartu Tanda Penduduk (KTP) masih minim.
"Dinas kesehatan memberikan arahan guna mempercepat vaksinasi ini, diharapkan kepala puskesmas di wilayah membuka minimal lima sentra vaksin dengan target minimal 200 akseptor per-sentra vaksin," ungkapnya.
"Selain itu juga mengoptimalkan masyarakat untuk mendatangi sentra vaksin di tiap kecamatan karena target kecamatan 1.000 orang tiap hari, identifikasi jumlah warga yang belum vaksin, dan berkolaborasi dengan TNI-Polri guna percepatan vaksinasi. Ini memang tidak mudah dan membutuhkan dukungan teman-teman lintas sektor dan kolaborator," tutupnya.