Plt Wakil Wali Kota Hadiri Dialog Kebangsaan Santri Pilar Penangkal Radikalisme

Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo

Pelaksana tugas (Plt) Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Iqbal Akbarudin menghadiri dialog kebangsaan. Foto: Malik Maulana

Pelaksana tugas (Plt) Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Iqbal Akbarudin mendampingi Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi DKI Jakarta Uus Kuswanto menghadiri sekaligus membuka dialog kebangsaan di Salah Satu Hotel di wilayah Kecamatan Senen, Rabu (19/10).

Dalam sambutannya, Askesra Setda Provinsi DKI Jakarta Uus Kuswanto mengatakan, dialog kebangsaan bertema santri pilar penangkal radikalisme merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Dialog kebangsaan bertema santri pilar penangkal radikalisme ini membantu kami aparat pemerintah dalam menjaga stabilitas dan membina masyarakat agar kehidupan sehari-harinya berjalan aman dan damai," katanya.

"Saya atas nama pemerintah provinsi DKI Jakarta berterima kasih atas dilaksanakan kegiatan dialog kebangsaan ini," imbuhnya.

Hal senada diungkapkan Plt Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Iqbal Akbarudin. Menurutnya dialog menyongsong hari santri dan 1 abad NU ini penting karena membahas kondisi situasi masyarakat saat ini dan upaya-upaya yang dapat dilakukan sebagai pemersatu bangsa.

"Sebelum adanya Indonesia kita lebih kenal santri lebih dulu dari zaman dahulu malah, tidak hanya dari pulau jawa saja yang menjadi santri di beberapa pesantren di jawa, beberapa warga dari seluruh Indonesia bahkan belahan dunia lain juga menjadi santri yang ada di pulau jawa ini. Dan ini menunjukkan suatu potensi dasar yang kita miliki bersama wujud dari persatuan Indonesia yang sama-sama dapat kita bawa untuk kemajuan bangsa dan menuju Indonesia yang lebih baik lagi," ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Iqbal pun mengucapkan selamat kepada NU yang akan menyongsong 1 abad.

"PBNU di tengah-tengah masyarakat semoga semakin memberikan kontribusi yang lebih kepada persatuan bangsa, juga mengikatkan kondisi masyarakat baik dari aspek sosial, masyarakat, ekonomi, juga untuk mempererat dan menjunjung  menjaga NKRI," tutupnya.