SMP 280 Jadi Sekolah Peduli Tuberkulosis Pertama di DKI Jakarta
Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo
Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat Rismasari menghadiri Gerakan Sekolah Peduli Tuberkulosis dalam rangka hari TBC Sedunia Tahun 2022, di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 280, Jalan Cilacap, Kecamatan Menteng, Jumat (18/11).
Rismasari mengatakan, TBC sangat menular karena hanya dengan percikan air liur yang keluar dari batuk siapapun bisa tertular baik anak, dewasa, ataupun lansia. Sehingga perlu menggandeng siswa-siswi sekolah menjadi duta screening TBC.
"Anak-anak yang nantinya akan menjadi duta screening TBC. Dengan melakukan screening kepada teman-temannya juga kepada guru-guru yang ada di sekolah, ada kolaborasi antara puskesmas dengan sekolah, Sudin Pendidikan, dan juga Sudin Kesehatan maka ketika ada yang terdeteksi TBC dirujuk ke puskesmas, ketika memang menderita TBC akan diobati sampai sembuh," katanya.
Risma menuturkan, SMP 280 merupakan Sekolah Peduli Tuberkulosis pertama di DKI Jakarta dan nantinya akan meluas ke sekolah-sekolah yang ada di Jakarta Pusat.
Menurutnya screening yang dilakukan sangat mudah dengan menggunakan aplikasi di handphone.
"Saya rasa kalau untuk siswa SMP dan SMA sangat mudah apalagi mereka aware sekali dengan gawai dan itu gampang, tidak sampai lima menit screening-nya," tuturnya.
Rismasari pun mengaku telah menyampaikan kepada pihak sekolah untuk screening TB ini di masukan ke raport sehat anak sehingga orang tua tahu kesehatan anaknya.
"Harus ada dua raport yang diterima siswa pertama raport akademik dan raport sehat, jadi orang tua juga bisa tau kalau anaknya sakit TBC kah atau DBD kah atau apapun. Sehingga itu pasti harus ada di raport sehat anak sekolah," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP 280 Lukman mengaku senang dan bangga dengan ditunjuknya menjadi Sekolah Peduli Tuberkulosis pertama di DKI Jakarta.
"Alhamdulillah belum ada di sekolah kami yang terindikasi TBC dan anak-anak kami senang sekali ditunjuk menjadi duta TBC, mudah-mudahan dengan adanya gerakan ini murid-murid kita bisa berhati-hati dengan virus TBC ini," ungkapnya.