Urban Farming Dinilai Jadi Solusi Alternatif Kenaikan Harga Pangan

Reporter: Nelly Marlianti | Editor: Andreas Pamakayo

Ilustrasi. Foto: pusat.jakarta.go.id

Kepala Suku Dinas (Kasudin) Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus) Penty Yunesi menilai urban farming atau pertanian perkotaan dapat dijadikan solusi alternatif untuk mensiasati kenaikan harga pangan.

Penty mengatakan, urban farming dapat dijadikan alternatif bagi warga yang mengalami kesulitan saat lonjakan harga pangan seperti, kenaikan harga cabai. Kenaikan harga pangan ini biasanya terjadi karena faktor cuaca maupun kelangkaan pangan.

Sehingga, menurutnya, urban farming dapat dijadikan solusi dan antisipasi kebutuhan warga di saat harga melonjak. "Kita bisa antisipasi kenaikan pangan seperti cabai ini dengan melakukan urban farming, yakni menanam cabai di pekarangan sendiri," ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (24/2).

Meski bisa dijadikan solusi alternatif saat harga pangan melonjak, Penty menjelaskan, urban farming ini tidak bisa dijadikan sarana untuk mencukupi kebutuhan pangan satu wilayah Jakpus. Sebab, lahan urban farming yang terbatas, hanya dapat memenuhi skala rumahan.

"Urban farming ini berguna untuk mencukupi kebutuhan pribadi atau skala rumahan sebagai bentuk ketahanan pangan," tandasnya.