Wali Kota Instruksikan Bangun Embung di Cempaka Putih

Reporter: Shendy Adam Firdaus  | Editor: Shendy Adam Firdaus

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma meninjau langsung Lokasi diJalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih Foto: Shendy Adam Firdaus

Pada saat hujan besar pekan lalu, jalur lambat Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih sempat terdapat genangan. Untuk memastikan apa permasalahannya, Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, Dhany Sukma meninjau langsung ke lokasi, Senin (24/1).

Dhany turut didampingi oleh sejumlah jajaran, di antaranya Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Abdul Rauf Gaffar, Kepala Suku Dinas Bina Marga Agustio Ruhuseto, Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Mila Ananda, Camat Cempaka Putih Andri Ferdian dan Kepala Bagian Pembangunan dan Lingkungan Hidup Martua Sitorus.

Debit air yang melebihi kapasitas menjadi penyebab terjadinya genangan di lokasi ini. “Di lokasi ini sudah ada saluran crossing yang menghubungkan ke Kali Item,” ujar Camat Cempaka Putih, Andri Ferdian.

Untuk mencegah hal tersebut berulang, wali kota meminta agar dibuat rekayasa teknik yang memadai di lokasi. “Di sini banyak lahan-lahan yang merupakan aset Pemda dan juga fasos fasum dari pengembang. Kalau lokasi-lokasi ini dimanfaatkan untuk penanggulangan banjir dan genangan, ini cukup efektif,” ujar Dhany.

Ada sebidang tanah cukup luas yang dapat dimanfaatkan menjadi embung. “Kita jajaki pembuatan kolam retensi atau embung. Lahannya di depan UPT Tekstil dan UPT Bahan bisa kita manfaatkan, selain itu juga ada fasos fasum dan jalur hijau,” lanjutnya.

Lebih lanjut, ia meminta agar dibuat kajian menyeluruh mengenai rencana detail penanggulangan di lokasi ini. “Outputnya adalah sebuah kajian dalam rangka penanganan genangan yang ada di sekitar Cempaka Putih ujung yang mempertemukan Jalan Suprapto dan Jalan Ahmad Yani,” ucap Dhany.

Melalui kajian tersebut, menurut Dhany dapat diketahui apa saja yang perlu dilakukan selain pembautan kolam retensi dan embung. “Bisa saja nanti disambungkan dengan kali sunter atau waduk di Cempaka Mas serta disediakan pompa stasioner,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Bina Marga mengaku akan berkoordinasi lebih lanjut mengenai arahan wali kota. “Saya akan koordinasikan dulu terkait aset ini dengan dinas. Nantinya mungkin kita membantu buat akses air (inlet) dari jalan menuju embung,” ungkap Agustio.

Di tempat yang sama, Kepala Suku Dinas SDA menjelaskan bahwa akan segera menindaklanjuti permintaan wali kota. “Kita akan buat konsep untuk peresapan air. Model-modelnya kurang lebih mirip di seberang (Taman Bio Trans—red),” ujar Rauf.