Wali Kota Lepas 250 Pelajar SMP Kunjungi Museum dan Situs Budaya
Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo
Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma melepas 250 pelajar SMP dalam kegiatan wajib kunjung museum dan situs budaya.
Pelepasan para pelajar tersebut berlangsung di Halaman Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Rabu (20/7).
Dhany mengatakan, kegiatan yang diinisiasi Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat ini dilakukan dalam rangka menumbuhkan minat para siswa mengetahui perjalanan sejarah. Sehingga nantinya para pelajar ini dapat lebih memahami perjalanan dan filosofi sejarah Jakarta, serta menambah wawasan.
"Karena tiap sekolah hanya diwakili lima orang siswa. Mereka bisa menjadi duta-duta museum dan juga situs budaya untuk mengajak teman-temannya ikut juga ke museum," katanya.
Menurutnya, kegiatan kunjung museum dan situs budaya ini para peserta akan memahami peristiwa sejarah secara visual, di mana mengantarkan imajinasi lebih cepat memahami situasi yang terjadi saat ini dan menumbuhkan rasa semangat perjuangan pahlawan sebelumnya.
"Dengan program ini kita juga mengajak seluruh orang tua untuk mulai berwisata ke museum dan mengenalkan sejarah kepada anak-anaknya. Agar sejarah perjuangan para pahlawan dahulu khususnya di Jakarta tidak luntur dengan adanya perkembangan zaman. Maka sejak dini kita orang tua mulai ajak interaksi anak tentang nilai-nilai budaya. Apalagi museum sekarang juga sudah dilengkapi teknologi yang canggih agar lebih mudah ditangkap oleh anak-anak," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Pusat M Nurdin mengatakan, program wajib kunjungan museum ini nantinya akan rutin diadakan setiap tahunnya. Kegiatan ini melibatkan para pelajar dan masyarakat umum. Hari pertama wajib kunjungan museum dan situs budaya ini melibatkan 250 pelajar SMP negeri dan swasta.
"Sebenarnya untuk kegiatan ini diikuti sebanyak 1.300 orang, terdiri dari 500 pelajar dan 800 masyarakat umum. Untuk keberangkatannya sudah kami jadwalkan. Hari ini 250 pelajar dan besok 250 pelajar lagi. Minggu depan kita jadwalkan untuk masyarakat umum seperti Jumantik, Dasawisma, kader TP PKK, dan warga lainnya," jelasnya.
Nurdin menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi yaitu museum yang berada di Kawasan Kota Tua dan Setu Babakan. Karena dua lokasi ini memiliki situs sejarah dan budaya yang menarik untuk dikunjungi. Khususnya Setu Babakan yang identik dengan sejarah Betawi, nantinya peserta akan diperkenalkan situs budaya Betawi seperti ornamen bangunan, adat istiadatnya, kuliner, dan sebagainya.
"Kami berharap untuk kegiatan ini bisa diikuti oleh para pelajar dan bisa dikembangkan dikemudian hari dan bisa ditularkan di sekolah masing-masing. Sehingga para pelajar lebih cinta sejarah dan budaya, bukan hanya sekedar tahu. Lalu, kepada masyarakat juga begitu bahwa mengenal museum dan sejarah begitu penting, saya harapkan bisa mengarahkan anak-anaknya untuk turut mencintai itu semua," tutupnya.