Wali Kota Minta Petugas Pemeriksa Hewan Kurban Cermat

Reporter: Nelly Marlianti | Editor: Andreas Pamakayo

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat melepas petugas pemeriksaan hewan kurban. Foto: Joiss PKL

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma meminta kepada para petugas pemeriksaan hewan kurban agar benar-benar cermat dalam melakukan pemeriksaan kesehatan dan lain sebagainya.

Hal ini diungkapkannya usai melepas ratusan petugas pemeriksa hewan kurban di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Jumat (8/7).

Dhany mengatakan, diterjunkannya petugas pemeriksaan ini dalam rangka memastikan hewan kurban benar-benar memenuhi standar kesehatan. Selain itu, juga memastikan daging dari hewan kurban higienis dan layak dikonsumsi.

“Untuk petugas tetap memperhatikan keselamatan dan berhati-hati karena situasi berbagai Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini juga menjadi perhatian serius kita semua. Jadi kita ingin semua hewan kurban yang ada di Jakarta Pusat benar-benar terpantau, terawasi, dan terperiksa dengan baik,” ungkapnya.

Dhany juga meminta kepada masyarkat, untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) saat melakukan pemotongan hewan kurban, serta hindari kerumunan masyarakat.

Di tempat yang sama, Kasudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Kota Administrasi Jakarta Pusat Penty Yunesi menerangkan, ada 103 orang petugas pemeriksa hewan yang dikerahkan pihaknya. Mulai dari ASN Sudin KPKP Jakpus sebanyak 46 orang, Dinas KPKP 36 orang, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) 11 orang, dan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB 10 orang.

Selain itu, Penty juga menjelaskan, sampai dengan hari ini pihaknya telah memeriksa kesehatan 387 ekor sapi, 5.240 kambing, dan 410 domba.

Sementara itu, salah satu petugas pemeriksa hewan kurban dari PDHI, drh Sukirno mengatakan, pihaknya sudah sangat siap melakukan pemeriksaan hewan kurban.

Dia mengaku telah mempersiapkan diri dengan keilmuan yang dimilikinya selama 40 tahun lebih dan juga tenaganya.

Menurutnya, warga tidak perlu khawatir dengan adanya persoalan PMK yang saat ini marak. Sebab, kasus tersebut bukan zoonosis, bahkan daging dari hewan yang terinfeksi PMK pun aman di konsumsi jika bagian kepala dan kakinya dikubur.

“Sangat aman, tidak menular ke manusia, kita ulangi lagi bahwa tidak usah takut-takut makan daging yang walaupun tercemar terinfeksi pun yang tadi saya bilang pada luka-luka itu di makan pun tidak apa-apa. Dengan syarat direbus dulu, kepalanya dan bibirnya dikubur. Penyakit ini ini sifatnya bukan zoonosis,” jelasnya.