100 Guru Ikut Peningkatan Wawasan Keagamaan Islam

Reporter: Berlian Sigit | Editor: Andreas Pamakayo

Peningkatan wawasan keagamaan Islam. Foto: Dwi Arif

Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat melalui Suku Badan (Suban) Kepegawaian menggelar kegiatan peningkatan wawasan keagamaan Islam yang diikuti para guru dari Sudin Pendidikan Wilayah 1.

Pada wawasan keagamaan Islam kali ini mengangkat tema 'Membangun Karakter Etika Moral dalam Mewujudkan Merdeka Belajar' dengan Penceramah KH. Anas Kurdi.

Kepala Suban Kepegawaian Kota Administrasi Jakarta Pusat Heri Dianto mengatakan, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta meningkatkan ukhuwah Islamiah bagi para pegawai.

"Sebanyak 100 peserta para guru-guru Pendidikan Agama Islam dari Sudin Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Pusat hadir dalam peningkatan wawasan keagamaan Islam," jelas Heri dalam laporannya. 

Sementara itu, Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan, bahwa kegiatan ini tidak hanya pengembangan wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga cara membentuk sebuah karakter.

"Kegiatan pada pagi hari ini sesungguhnya bukan hanya pengembangan wawasan keagamaan Islam saja karena saya yakin dan percaya peserta di sini dari segi wawasan keagamaan Islamnya sudah cukup bagus, wawasan yang berkembang itu juga bisa kita hantarkan ke dalam kita sehingga, dapat membentuk sebuah karakter yang memang sudah melekat," ucapnya.

"Peserta kegiatan wawasan keagamaan Islam kali ini sangat istimewa karena pesertanya yang berasal dari para guru pendidikan agama Islam karena saya yakin dan percaya ketika kita menerapkan ilmu pada lingkungan sekolah sangat banyak dinamika yang dihadapi oleh rekan-rekan semua. Maka dari itu, diperlukan sikap yang kuat," imbuhnya.

Menurut Dhany, sesungguhnya keberadaan guru-guru pendidikan agama Islam menjadi media untuk menguatkan karakter moral dan tentunya karakter moral itu dihadapkan dengan prinsip Merdeka Belajar.

"Di dalam lingkungan sekolah yang banyak keanekaragaman seperti, karakter, suku bangsa, dan agama tetapi nilai-nilai etika tetap kita junjung tinggi dan tujuan untuk mewujudkan Merdeka Belajar bisa kita wujudkan secara optimal," tutupnya.