Asekbang Optimis Proklim Kebon Melati Jadi Kawasan Eduwisata

Reporter: Danar Pusung | Editor: Andreas Pamakayo

Asekbang melakukan finalisasi cek terhadap Proklim wilayah RW 06 Kelurahan Kebon Melati. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Kota Administrasi Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting melakukan finalisasi cek terhadap wilayah RW 06 Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang menjelang verifikasi Program Kampung Iklim (Proklim) Tingkat Nasional pada 13 Juli 2023 mendatang.

Dalam kunjungannya tersebut, Asekbang bersama dengan UKPD terkait mengecek apa saja yang menjadi penilaian proklim didampingi Ketua RW 06 Yudha Praja dan perangkat RT lainnya.

Bakwan Ferizan Ginting menilai Proklim RW 06 Kelurahan Kebon Melati semua sudah bagus, tetapi masih ada waktu satu hari untuk membuatnya menjadi lebih sempurna.

“Masih ada waktu satu hari untuk memperbaiki apa yang kurang, dan bisa menambah kawasan ini menjadi lebih baik lagi,” ujarnya di lokasi, Selasa (11/7).

Menurutnya, kawasan ini sudah cukup bagus karena warga di sini memang bergerak bersama untuk merubah kawasan ini menjadi lebih hijau.

"Kawasan ini bergerak bukan secara top down, tetapi bottom up, jadi kesadaran masyarakat di sini sudah cukup bagus, merubah yang tadinya puing banyak sampah menjadi kawasan yang lebih hijau dan asri,” ucapnya.

Dia juga berharap, kawasan ini bisa menjadi lebih berkembang lagi sesuai yang masyarakat inginkan.

“Ke depan akan dikembangkan lagi, mungkin dengan memperbanyak tempat untuk berswafoto, dan juga nantinya kawasan ini bukan sekedar jadi kawasan tangguh iklim tetapi jadi kawasan eduwisata,” harapnya.

Sementara itu, Ketua RW 06 Kelurahan Kebon Melati Yudha Praja merasa senang karena warganya mendukung proklim ini.

“Alhamdulillah warga di sini 100 persen mendukung proklim ini, dan masyarakatnya mempunyai satu target lagi yaitu menjadikan sebagai eduwisata,” ujar Yudha.

Ketika ditanya kiatnya saat menghadapi juri, Yudha mengaku akan berusaha sebisa mungkin untuk menjawab apa adanya.

“Intinya ketika juri bertanya, ya saya jawab apa adanya saja, karena memang di sini masyarakatnya yang langsung bergerak tidak ada yang kita sulap, dan masyarakat di sini memang konsisten menjaga lingkungan,” tutupnya.