Bimtek Pengembangan Inovatif Bank Sampah Ajarkan Pembuatan Sabun Eco-Enzim

Reporter: Randy | Editor: Iman

Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Ide Kreatif dan Inovatif Pada Bank Sampah di Kecamatan Sawah Besar, Jumat (16/6), Foto; Malik

Bimtek Pengembangan Inovatif Bank Sampah Ajarkan Pembuatan Sabun Eco-Enzim

Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Ide Kreatif dan Inovatif Pada Bank Sampah berlanjut ke Kecamatan Sawah Besar, Jumat (16/6). Seperti pada kesempatan sebelumnya, materi yang disampaikan adalah mengarahkan masyarakat dapat mengolah sampah di tingkat rumah tangga.

Narasumber Bimtek yang juga penggiat Bank Sampah Bhakti Semesta Lucia Mona Windoe mengatakan, salah satu materi yang disampaikan dalam bimtek ini adalah bagaimana mengubah sampah organik menjadi barang yang bermanfaat. Di antaranya mengubah sampah organik menjadi sabun eco-enzim.

"Eco-enzim mudah untuk warga pembuatannya, bagaimana kita mengolah sampah organik menjadi eco-enzim yang difermentasi selama tiga bulan," ujar Mona.

Ia melanjutkan, proses pembuatan sabun eco-enzim ini cukup mudah karena hanya perlu menambahkan bahan kimia soda api yang mudah ditemukan di pasaran. Kemudian diolah bersama sampah organik tersebut.

Selain sabun eco-enzim pihaknya juga menjelaskan keuntungan lain dari pengolahan sampah organik. Di antaranya dapat diproses menjadi aksesoris berupa kalung, gelang, dan gantungan kunci.

"Jadi dari bank sampah itu terjadi siklus ekonomi, dari sampah-sampah itu kita harapkan juga mempunyai nilai jual. Jadi, ga hanya sekedar nimbang, ngangkut, bisa juga dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi ayo kita sama-sama olah sampahnya," jelas Mona.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan lima perilaku gaya meminimalisir sampah yang diantaranya, menghindari penggunaan barang sekali pakai. Seperti botol, sedotan, dan alat makan plastik, kemudian membawa kantong sendiri saat belanja, memilah sampah dari rumah. Selanjutnya membeli makanan secukupnya agar tidak ada sisa makanan yang akan menjadi emisi gas rumah kaca, dan melakukan kompos di rumah.

Di tempat yang sama, Kepala Seksi (Kasie) Peran Serta Masyarakat Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Pusat Binsar Siregar menjelaskan, sasaran peserta dari bimtek ini adalah Bidang Pengelolaan Sampah (BPS) RW. Tujuannya tidak hanya menciptakan bank sampah baru, tetapi bagaimana masyarakat sadar mau memilah, mengolah, dan memanfaatkan sampahnya.

"Sehingga sampah yang kita angkut ke Bantar Gerbang itu adalah residu yang sudah tidak bisa terkelola sama sekali, itu yang kita harapkan tujuan dari bimtek ini," tutup Binsar.