Dua Wilayah Jakpus Maju Jadi Calon Proklim Tingkat Lestari
Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat melakukan pembinaan dan pengecekan persiapan jelang verifikasi Program Kampung Iklim (Proklim) Tingkat Lestari, di RW 06 Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Senin (17/7).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Setko Administrasi Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting mengatakan, di tahun 2023 ada dua wilayah yang maju menjadi calon Proklim Tingkat Lestari yaitu, RW 02 Kelurahan Rawasari dan RW 06 Kelurahan Kebon Kosong.
Menurutnya, kedatangannya ke RW 06 ini untuk memastikan adanya sinkronisasi data secara administrasi dengan teknis di lapangan.
"Tadi kita liat sudah cukup bagus. RW 06 juga telah dua tahun menjadi Proklim Utama dan Kampung Wisata. Ini sudah cukup memenuhi persyaratan untuk menjadi Proklim Lestari. Ada juga 10 RW binaan yang ada di Kecamatan Kemayoran yang menjadi binaan daripada RW 06. Tadi kita liat sesuai kriteria ini sudah lolos dan lengkap, sehingga kapan timnya datang akan kita terima, walaupun masih ada hal yang sedikit kita benahi," katanya.
Bakwan Ferizan Ginting mengaku optimis Jakarta Pusat (Jakpus) akan menambah kampung Proklim Tingkat Lestari setelah sebelumnya sudah didapat di RW 03 Cempaka Putih Timur.
"Kita optimis karena kita juga sudah ada satu Proklim Lestari itu di RW 03 Cempaka Putih Timur yamg tahun lalu sudah berhasil mendapat tersebut. Dan sekarang ada dua RW lagi, mudah-mudahan berhasil meraih predikat yang sama," ucapnya.
"Harapan kita tentunya seluruh RW di Jakarta Pusat nantinya akan menjadi RW yang tangguh terhadap perubahan iklim," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua RW 06 Kelurahan Kebon Kosong Ghurabillah mengungkapkan, perubahan iklim memang terjadi dan tentunya pengurus RW, RT dan masyarakat harus bisa melakukan upaya-upaya supaya itu bisa dihadapi dan ditanggulangi. Namun, untuk memberikan kesadaran akan pentingnya kampung proklim ini tidak sebentar.
"Kita mengubah perilaku masyarakat menjadi kebiasaan positif tersebut melalui upaya edukasi. Kita mengajak dan mengumpulkan masyarakat, kita sampaikan fakta-faktanya kemudian sama-sama kita susun langkah-langkah kedepannya," ungkap Ghurabillah.
“penilaian ini, menjadikan kita tersertifikasi terhadap kelayakan tingkat lestari yang tumbuh dari budaya masyarakatnya itu sendiri. Dan mudah-mudahan kami harapkan masyarakatnya ini akan terus meningkatkan kemampuannya bertahan terhadap perubahan iklim," tambahnya.
Di tempat yang sama, Lurah Kebon Kosong Alfalast mengaku bangga salah satu RW di wilayahnya menjadi calon kampung Proklim Tingkat Lestari karena tidak mudah menggiatkan masyarakat untuk melakukan hal tersebut terlebih masyarakat Jakarta ini juga heterogen.
"Ini suatu prestasi di mana kita bisa menyatukan pendapat itu dalam hal berbagai kegiatan seperti pengelolaan sampah dan pengelolaan lingkungan," ujarnya.
Alfalast menuturkan, pihak kelurahan telah mendukung dan akan terus mendukung RW 06 sejak terpilih menjadi kampung Proklim Tingkat Madya dan hingga kini menjadi calon Proklim Tingkat Lestari.
"Salah satu yang patut kita banggakan dan mudah-mudahan dengan adanya penilaian ini tidak menjadi kendor bahkan menjadi penyemangat untuk RW-RW lainnya di wilayah Kebon Kosong, utamanya yang saat ini juga bagian pembinaan RW 06 dan itu bisa menyebarkan virus kebaikan. Sehingga, bisa sama-sama menghadapi perubahan iklim," tuturnya.
"Pihak kelurahan juga telah mendukung baik dari segi tenaga dan juga dokumen administrasi, kita dukung penuh menuju Proklim Lestari," tandasnya.