Itbanko dan Tim UPPL Jakarta Pusat Adakan Kegiatan Pencegahan Korupsi Pada Sektor Pendidikan

Reporter: Iman | Editor: Iman

Para Pengisi Kegiatan Focus Group Discussion (FGD)“Pengelolaan Pelayanan Publik Sektor Pendidikan yang Akuntabel dan Bebas dari Pungutan Liar” di Aula Ki Hajar Dewantara Lt. 5 Kantor Dinas Pendidikan Prov. DKI Jakarta, Rabu, (13/9)., Foto: Zaki

Itbanko dan Tim UPPL Jakarta Pusat Adakan Kegiatan Pencegahan Korupsi Pada Sektor Pendidikan

Inspektorat Pembantu Wilayah Kota (Itbanko) dan Tim Unit Pemberantasan Pungutan Liar (UPPL) Jakarta Pusat mengadakan program pencegahan korupsi yaitu Focus Group Discussion (FGD) yang mengangkat tema “Pengelolaan Pelayanan Publik Sektor Pendidikan yang Akuntabel dan Bebas dari Pungutan Liar”. Kegiatan ini berlangsung di Aula Ki Hajar Dewantara  Lt. 5 Kantor Dinas Pendidikan Prov. DKI Jakarta Jl. Gatot Subroto No. Kav. 40-41, Rabu, (13/9).

Acara ini menghadirkan tiga narasumber yaitu, Inspektur Provinsi DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat, Reda Manthovani selaku Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, dan Chatarina Muliana Girsang selaku Inspektur Jenderal pada Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Syaefuloh Hidayat menyatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memilik komitmen yang kuat untuk terus meningkatkan layanan pendidikan. Di antaranya dengan pengelolaan keuangan di sekolah dilakukan secara transparan dan akuntabel sehingga pada akhirnya berdampak pada peningkatan kualitas layanan pendidikan di Jakarta.

“Mari kita lawan korupsi! Zero korupsi, zero pungutan liar. Jika ada korupsi, jika ada pungutan liar, jika lihat itu, lawan, laporkan,” ujarnya semangat kepada para peserta kegiatan.

Pernyataan senada juga dilontarkan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Reda Manthovani yang dengan semangat memberikan motivasi kepada para peserta diskusi. Reda berpesan agar para pihak yang berkepentingan di sekolah untuk berani dalam mengambil keputusan yang sesuai peraturan.

“Untuk para kepala sekolah lebih berani untuk jujur, berani dalam menghadapi masalah terkait pengaduan-pengaduan dari masyarakat, kalau memang bersih kenapa risih,” ucap Reda.

Sementara itu di tempat yang sama Chatarina Muliana Girsang selaku Inspektur Jenderal pada Itjen Kemendikbudristek berharap kepada semua peserta yang hadir untuk dapat akuntabel dan transparan dalam mengelola manajemen sekolahan.

“Jadi yang penting adalah bagaimana mekanisme atau aturan-aturan yang ada benar-benar dilakukan. Kepala sekolah tidak perlu untuk khawatir, apapun jika kita sudah melakukan hal yang benar,” tandasnya.

Untuk diketahui, acara ini berlangsung secara hibrid dan diikuti oleh 150 orang peserta luring yang terdiri dari para kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kasubbag TU, Guru SD-SMP-SMA/SMK di wilayah Sudin Pendidikan Wilayah I dan Sudin Pendidikan Wilayah II Kota Administrasi Jakarta Pusat. Peserta Daring berjumlah 2961 0rang yang berasal dari sekolah-sekolah di DKI Jakarta.

Dalam acara ini juga diadakan kegiatan Roadshow Bus Antikorupsi yang di dalamnya ada kegiatan interaktif terkait penanaman nilai anti korupsi ke siswa sekolah.

Pesertanya terdiri dari 60 orang siswa (30 orang siswa berasal dari Sudin Pendidikan Wilayah I JP dan 30 orang siswa dari Sudin Pendidikan Wilayah II JP.

Iman