KPAP DKI Gelar Perayaan Hari AIDS Sedunia 2023 di Perpustakan HB Jassin Cikini
Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo
Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta menggelar kegiatan workshop perayaan peringatan Hari AIDS Sedunia bertajuk Bergerak Bersama Komunitas Akhiri AIDS 2030, di Auditorium Perpustakaan HB Jassin, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/12).
Ketua Panitia Pelaksana Perayaan AIDS Sedunia Taufik Alief Fuad mengatakan, kegiatan perayaan sudah dilaksanakan secara rutin sejak tahun 1988 lalu. Kegiatan bertujuan meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan terhadap penularan HIV/AIDS.
"Kegiatan hari ini merupakan rangkaian dari perayaan yang kita laksanakan sejak November lalu dan hari ini berbentuk edukasi yang melibatkan berbagai stakeholder dan organisasi yang diharapkannya bisa terus berlanjut hingga mampu mewujudkan tahun 2030 bebas penularan HIV," katanya.
Menurut Taufik, ada tiga isu yang masih menjadi tantangan dalam merealisasikan target yakni, penelusuran penderita, memasifkan konsumsi obat retroviral, dan perilaku diskriminasi tehadap penderita. Diyakininya, bila persoalan itu ditangani bersama akan mampu menuntaskannya.
"Bila sudah terselusuri tentunya akan diberikan pengobatan terus menerus dan mengantisipasi penyebaran. Lalu dengan adanya informasi yang tepat, penderita tidak lagi mendapat perlakukan diskriminatif," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Pemberdayaan, Perlindungan anak dan Pengendalian Penduduk Biro Kesos Setda Provinsi DKI Jakarta Elvriyana mengatakan, peringatan hari Aids se-Dunia ini merupakan momentum yang baik untuk mengingatkan semua tentang penyebaran HIV/AIDS.
"Semoga apa yang telah dilakukan dalam penanggulangan AIDS tidak hanya dilakukan oleh KPAP, namun juga melibatkan banyak pihak. Kami dari pemprov sangat mengapresiasi kegiatan ini. Semoga penyebaran HIV/AIDS 2030 bisa kita akhiri," ujarnya
Hal senada diungkapkan ODHIV yang juga merupakan narasumber pada kegiatan ini Hages Budiman yang merasa senang dengan adanya kegiatan ini karena sebagai momentum di mana semua berkolaborasi antara pemerintah, stakeholder, Warga Peduli AIDS, LSM, dan lainnya
Menurutnya, selama 17 tahun dirinya hidup dengan HIV semakin tahun semakin membaik program dan kolaborasi yang dilakukan pemerintah, komunitas dan lainnya dalam penanganan dan penanggulangan AIDS menuju 2030 bebas penularan HIV.
"Pastinya perlu inovasi dan mengeratkan kolaborasi agar kita bisa mengikis stigma dan diskriminasi agar teman-teman ODHIV bisa mempunyai inisiatif sendiri akses kesehatan dari hulu ke hilir, sehingga, tidak ada stigma negatif lagi dan akan sangat membantu me-recovery mental mereka. Sejauh ini sudah banyak perbaikan," tandasnya.