Musik Dangdut Goes To UNESCO

Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo

Rhoma Irama tampil dalam tajuk "Dangdut Goes To UNESCO". Foto: Maulana

Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar pengembangan ekonomi kreatif berbasis kemitraan bertajuk "Dangdut Goes To UNESCO" di Lapangan Banteng, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (26/11) malam.

Kasudin Parekraf Kota Administrasi Jakarta Pusat Wiwik Satriani mengatakan, DKI Jakarta telah mendapatkan Sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang menyatakan bahwa dangdut berasal dari Jakarta.

"Setelah mendapat serifikat tersebut maka akan diajukan ke UNESCO dan akan dinilai bagaimana kegiatan dangdut dan apakah benar dari Jakarta, maka kita menggelar kegiatan ini yang diisi juga dengan talkshow memberikan pengetahuan kepada masyarakat, ada bazar, dan penampilan dari Soneta, Rhoma Irama, dan artis dari Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI). musik dangdut ini masuk dalam 17 sub sektor ekonomi kreatif yaitu, musik," katanya.

Wiwik menuturkan, pentingnya mendaftarkan musik dangdut ini ke UNESCO memiliki tujuan agar Dunia mengetahui dan menghargai bahwa musik dangdut adalah milik Indonesia.

"Nantinya para seniman dangdut ini akan semakin diakui oleh Dunia, karena saat ini belum ada sertifikat, nanti kalau sudah ada sertifikat dari UNESCO maka akan meningkatkan ekonomi dari para seniman seperti royalti dan lainnya," tuturnya.

Wiwik melihat antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini sangat bagus karena Sudin Parekraf Kota Administrasi Jakarta Pusat berkolaborasi dengan PAMMI dan lembaga Kesenian Betawi.

"Antusiasme masyarakat sangat bagus sekali sejak gladi saja sudah ramai karena PAMMI ketuanya adalah Bang H. Rhoma Irama yang memang gencar mengkampanyekan dangdut adalah warisan Indonesia," ucapnya.

Wiwik berharap agar UNESCO melihat bahwa memang pantas bahwa dangdut merupakan warisan budaya tak benda asal Indonesia khususnya Jakarta yang mengajukan.

"Dangdut memang harus diangkat harkat dan martabatnya agar dikenal dengan nilai yang baik dimata masyarakat Indonesia dan dunia. Mari kita mencintai musik dangdut ini walaupun ada musik yang lain yang datang dari luar karena musik dangdut ini asalnya dari Indonesia, mari sama-sama kita mencintai dan menjaga agar harkat dan martabatnya tetap terjaga," harapnya.