Pembangunan Pasar Kombongan Gunung Sahari Selatan Dimulai

Reporter: Danar Pusung | Editor: Andreas Pamakayo

Ground breaking pembangunan Pasar Kombongan. Foto: Angga Rizkyanda

Wakil Wali Kota (Wawali) Administrasi Jakarta Pusat Chaidir membuka ground breaking dimulainya pembangunan Pasar Kombongan, di Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kecamatan Kemayoran, Kamis (13/7).

Chaidir mengatakan, adanya renovasi pasar dari bentuk tradisional ke bentuk modern termasuk dengan adanya akses untuk difabel itu sangat baik dan memudahkan masyarakat.

“Pasar ini nantinya akan dibangun dengan bentuk yang modern dan ramah difabel, tentunya ini cukup baik dan memudahkan masyarakat untuk belanja,” ucap Chaidir. 

Menurutnya, dengan adanya pasar yang modern ini secara otomatis akan meningkatkan perekonomian warga wilayah Kemayoran.

“Diharapkan modernisasi bentuk pasar ini selain menambah daya beli masyarakat, juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat juga. Jadi perputaran ekonomi masyarakat di sini juga bisa berkembang, yang penting adalah daya beli masyarakatnya sudah ada,” ungkap Chaidir.

Lebih lanjut, Chaidir mengharapkan agar adanya pembangunan pasar tradisional dalam bentuk modern di wilayah lain khususnya di Jakarta Pusat.

“Saya berharap nantinya akan lebih banyak lagi modernisasi pasar tradisional di wilayah Jakarta Pusat. Tujuannya, apabila pasarnya bersih dan nyaman, pasti daya beli masyarakat akan meningkat. Selain itu, bisa memudahkan masyarakat khususnya bagi para difabel untuk belanja di pasar tradisional,” ucap Chaidir. 

Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Aristianto menambah, rencananya bangunan Pasar Kombongan ini akan dibangun dalam bentuk semi modern dan memiliki dua lantai.

“Jadi rencananya bangunan yang akan kita bangun ini bentuknya semi modern dua lantai, di mana ada beberapa fasilitas pendukung seperti toilet, tempat ibadah, termasuk parkir mobil maupun motor. Selain itu, pasar ini memang kita desain sebagai pasar yang ramah dengan difabel,” ujarnya.

Aristianto berharap, pasar yang memiliki luas 2.600 meter persegi dengan total kapasitas kurang lebih 150 kios dan 47 los ini bisa selesai pada bulan April 2024.

“Semoga kita bisa selesaikan bangunan dengan total kurang lebih 197 tempat usaha ini di triwulan ke dua tahun 2024. Dan pasar yang memang ramah difabel ini bisa bermanfaat bagi warga yang ingin berbelanja di pasar yang nyaman, aman, dan bersih,” tutupnya.